JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia bisa belajar dari keberhasilan negeri “Gajah Putih”, Thailand dalam menangani pandemi Covid-19. Kolaborasi Pemerintah dan masyarakat di Thailand menjadi kunci utama penanganan Covid-19. Diketahui, Thailand saat ini memiliki kasus aktif yang cukup rendah dibandingkan negara-negara di dunia, yaitu sebesar 2,43%. Indonesia, per 17 November 2020, berada di kisaran 12,7%.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menerangkan, Thailand diketahui memiliki kasus pertama Covid-19 pada 13 Januari 2020. Dan merupakan negara pertama di luar Tiongkok yang melaporkan kasus Covid-19. Pada 10 hari sebelumnya, Thailand telah mengaktivasi program kedaruratan untuk mecegah wabah besar yang melibatkan respon seluruh masyarakat atau full society response.
“Dengan didasari bukti ilmiah dan didukung kepemimpinan kolektif. Respon ini hasil pembelajaran dari pengalaman penanganan Sars pada tahun 2003,” jelas Wiku saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/11).
Melalui manajemen kesehatan masyarakat yang baik, sistem kesehatan di Thailand mampu beradaptasi dengan kebutuhan. Dan berhasil menginformasikan dan memobilisasi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan, deteksi atau testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) maupun treatment (perawatan). Upaya itu membuahkan hasil yang baik dengan terjadinya penurunan kasus pada bulan April dan Mei.
Dalam penanganan Covid-19 di Thailand, subjek yang berperan penting adalah kader desa, orang-orang biasa yang berkontribusi untuk membantu penanganan Covid-19 di lingkungan terdekat. Dan dibawah pengawasan dinas kesehatan setempat. Jumlahnya saat ini kurang lebih 1 juta orang dari total 69 juta populasi di Thailand.
“Dengan modal nilai gotong royong yang dimiliki Indonesia, sudah seharusnya kesuksesan ini dapat kita raih. Bersatunya seluruh elemen masyarakat melawan Covid-19, tanpa terbelah, merupakan kunci kemenangan melawan pandemi ini,” jelasnya.
Peran aktif masyarakat dan pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya, saat ini dibutuhkan untuk dapat meningkatkan 3T yaitu testing, tracing dan treatmen.
Berkaca dari Thailand, maka perlu adanya penguatan kolaborasi dengan masyarakat. Pemerintah daerah dapat melakukan rekrutmen tenaga kesehatan profesional yang dapat ditugaskan untuk melakukan upaya tracing. Hal ini sudah dilakukan oleh berbagai provinsi salah satunya DKI Jakarta. “Ingat, kolaborasi Pemerintah dan masyarakat ini merupakan kunci utama suksesnya penanganan Covid-19,” pesan. (Agung Dharmada/Balipost)
kunci utama juga terletak pada kondite dan etos kerja aparat dilapangan yg melakulan tracing, apakah mampu melakukan tracing hingga tuntas atau hanya sekedar melaksanakan tugas saja.