Suasana di rumah korban keracunan ikan buntal, Rabu (18/11). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Dua anak perempuan, yakni Putu Ayu Mita Sari (11) dan Ketut Alisya Tini Putri (5) keracunan setelah mengonsumsi kerupuk ikan buntal. Padahal, kerupuk itu ternyata sudah dikonsumsi banyak orang.

Mita sari bahkan menghembuskan nafas terakhir setelah mendapatkan perawatan. Sementara Alisya kondisinya sudah membaik pascaperawatan.

Menurut Kapolsek Gerokgak, Kompol Made Widana, dikonfirmasi Rabu (18/11), korban keracunan ikan buntal akan dikuburkan pada Kamis (19/11) di Setra Desa Pemuteran, Gerokgak. “Korban kedua sudah membaik dan sehat, kemungkinan yang meninggal ini makannya lebih banyak dan pas yang masih ada racunnya,” ucap Kompol Made Widana.

Baca juga:  Sejumlah Warga Terpapar COVID-19, Dua Desa di Klungkung Di-tracing

Diungkapkannya, kerupuk ikan buntal itu digoreng oleh bibi korban. Sebelumnya sudah sempat dimakan oleh banyak orang.

Korban diduga memakan terlalu banyak dan bagian yang masih ada racunnya. Mengolah kulit ikan buntal ini perlu kehati-hatian karena ada bagian yang beracun.

Nasib naas dialami dua anak perempuan usai menyantap kerupuk ikan buntal. Mita dan Alisya yang merupakan warga Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak mengalami keracunan, Selasa (17/11). Korban Mita Sari tak tertolong nyawanya dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga:  Bertambah, Penerbangan Perdana Maskapai Internasional Mendarat di Bali

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.00 WITA. Setelah makan dan kembali ke rumah, Mita muntah-muntah dan lemas. Gejala yang sama ditunjukkan Alisya.

Kedua korban lanjut diajak ke Puskesmas Gerokgak 2 Desa Pejarakan, dan lanjut kedua korban dirujuk ke RSUD Buleleng. …

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *