Ngaben Bikul di Pantai Seseh

MANGUPURA, BALIPOST.com – Prosesi ngaben bikul di Kabupaten Badung mulai dilaksanakan, Rabu (18/11). Upacara mengusir hama yang dipusatkan di Pantai Seseh, Munggu, Mengwi, Kamis (19/11) ini diawali dengan upacara ngeringkes.

Pantauan di lokasi upacara, Rabu sejumlah panitia terlihat sibuk menyiapkan rangkaian upacara. Bahkan, Dinas Kebudayaan dan Majelis Madya Subak sebagai leading sektor telah mengumpulkan sepasang tikus yang akan diupacarai pada ngaben bikul hari ini.

Menurut penuturan salah seorang panitia yang ditemui, Rabu (18/10) mengatakan upacara ngeringkes sendiri, bermakna untuk menyucikan tikus. Pada proses tersebut, tikus dipilih sesuai jenis kelaminnya. Setelah itu dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan dab diberikan aksara suci.

“Tikus yang akan diaben itu selanjutnya akan dibakar pada proses pengabenan besok (hari ini). Pengabenan yang dilaksanakan tingkatannya dinamai pengabenan sarwa preteka madya, atau kita sebut mreteka merana (mengupacarai hama penyakit, sehingga bisa memberikan jalan kepada tikus untuk hidup yang lebih baik kemudian hari,” katanya.

Baca juga:  Maju Pilkada 2024, Empat Anggota DPRD Bali Mundur

Majelis Madya Subak kabupaten Badung, Made Suka mengatakan persiapan upacara pengabenan sudah dilakukan dari Rabu (11/11) lalu, di mana diawali dengan upacara matur piuning di pura subak yang ada di Badung, dilakukan dengan kegiatan meboros atau ngeropyok.

“Jadi bikul yang mati dikumpuslan di masing-masing kelian subak. Lanjut Kamis (19/11) dilakukan upacara pengabenan. Sebelum dilakukan upacara pengabenan, terlebih dahulu dilakukan prosesi ngaskara,” terangnya.

Baca juga:  Dana Hibah Pembangunan Prasarana Pura Dikorupsi

Dijelaskan, upacara ngaskara sendiri dimaknai bagi upacara penyucian atma petra menjadi pitara. Pengaskaran untuk mengembalikan unsur Panca Maha Buta secara sempurna, sehingga kesucian dari Sang Petra terus ditingkatkan. “Setelah ngaben, dilakuakan Nunas tirta anggen nyapuh merana ring carik atau tegal olih ketua forum sedahan masing-masing ,” tungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha menjelaskan ngaben bikul dilakukan guna mengusir hama tikus yang menyerang lahan pertanian warga. Prosesi ngaben bikul sendiri sama dengan ngaben pada umumnya. Hanya saja bikul atau tikus yang akan diaben nanti dilakukan secara simbolis yang berjenis kelamin jantan dan betina.

Setelah ngaben, nantinya akan ada prosesi nganyud di Pantai Seseh. Usai nganyud akan ada acara nunas tirta (mengambil air suci) di segara atau pantai. Nah, air suci tersebutlah akan dibagikan ke semua krama subak untuk dipercikkan ke semua lahan persawahan yang ada di Badung.

Baca juga:  Dua Kelurahan di Karangasem Masuk Zona Merah

Seperti diberitakan, Pemerintah Kabupaten Badung akan melaksanakan ngaben bikul (tikus) sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektar dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektar. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *