DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN), stakeholder bidang kesehatan di bawah komando Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana memberikan apresiasi kepada Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Dr. (H.C) Petrus Golose. Golose dianggap kooperatif dan mampu membangun kerjasma dengan Unud, khususnya FK dan Polda Bali.
Dekan FK Unud Prof. Dr.dr. Ketut Suyasa, Sp.B.,Sp.OT.(K) mengatakan, stakeholder bidang kesehatan memberikan apresiasi pada Kapolda Bali, sekaligus memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN). Apresiasi diberikan kepada Kapolda Bali Petrus Golose hingga saat ini terjun bersama-sama dengan Unud menangani pandemi. Mulai dari kedatangan PMI, bekerja keras dengan seluruh jajaran termasuk intansi Polri ikut mengawal penanganan COVID-19.
“Kerjasama ini yang ingin kami kuatkan, dengan tema menyatukan tekad menuju Indonesia sehat melalui sinergitas Polri, akademisi, birokrasi, dan profesi di era adaptasi kebiasaan baru karena kami yakin tidak bisa kerjakan sendiri sehingga perlu kolaborasi,” ujarnya.
Rektor Unud Prof. Dr.dr. AA. Raka Sudewi, Sp.S (K) mengatakan, program yang telah berjalan dengan Polda diantaranya bekerjasama dengan farmasi pada awal April. Yaitu mengolah mikol menjadi hand sanitizer dalam rangka menghadapai kelangkaan hand sanitizer pada saat itu.
Unud dan Polri juga berkordinasi dalam menangani migran ke Bali. Masih banyak lagi kolaborasi yang dilakukan selama ini.
Meski Kapolda Bali Petrus Golose akan menjabat tugas baru, ia berharap penerusnya dapat terus bersinergi dengan Unud.
Kapolda Bali Golose mengapresiasi kerjasama yang terus terjalin selama ia bertugas di Bali. Ia juga mengapresiasi Unud karena telah memberi kepercayaan dengan memberi penghargaan di bidang kesehatan.
Hal ini, menurutnya bukti kerjasama Kapolda Bali dan Unud selama 4 tahun kepemimpinannya sebagai Kapolda Bali. Ia berharap, masyarakat Bali khususnya Unud sebagai motor penggerak untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), mereduksi angka ketidakpercayaan masyarakat akan virus Covid-19 sehingga bisa menghadapi new normal atau next normal. (Citta Maya/balipost)