DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo didampingi Ketua Pengprov IMI Bali Nyoman Seniweca bertemu Gubernur Bali Wayan Koster, pada Jumat (20/11). Dalam pertemuan itu, Bambang Soesatyo siap menggandeng investor asing untuk mendirikan Sirkuit F1 di Pulau Seribu Pura ini.
Nyoman Seniweca, di Denpasar, Minggu (22/11) menerangkan, Bambang Soesatyo serius ada investor luar negeri yang akan mendirikan Sirkuit F1, di Bali. Dasar pertimbangannya, Pulau Dewata ini merupakan daerah wisata internasional, dan selayaknya memiliki sarana maupun fasilitas untuk menghelat hajatan internasional.
“Ketua MPR Bambang Soesatyo terketuk untuk memajukan dunia otomotif di Indonesia khususnya Bali, sebab menjadi daerah wisata yang sudah mendunia,” ujar Seniweca.
Ia menyebutkan, investor memerlukan lahan 100 hektar, guna pembangunan Sirkuit F1. “Investor berharap menyewa jangka panjang di atas tanah negara atau tanah pemerintah. Jadi, statusnya hanya hak guna pakai,” terang Seniweca.
Kehadiran Bambang Soesatyo menghadap Gubernur Wayan Koster, agar rencana pembangunan Sirkuit F1 mendapat dukungan pemerintah. Apalagi, hajatan sekaliber F1 selayaknya dihelat pada lokasi yang bertaraf internasional, seperti Pulau Surga ini.
Bambang Soesatyo bertekad memajukan dunia otomotif Indonesia untuk go internasional. Selain berencana mendirikan Sirkuit F1 di Pulau Dewata, kata Seniweca, Bambang Soesatyo juga ingin menggelar hajatan internasional Kejuaraan Motocross Internasional atau Motocross Grand Prix (MXGP).
“Rencananya, salah satu seri MXGP ini diselenggarakan di Pulau Dewata, pada Juli 2021. Kami berharap Kejuaraan Motocross paling elite di dunia ini, salah satu serinya bisa digelar di Bali dan terwujud pada 2021. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 secepatnya berakhir,” kata Seniweca.
Ia berniat, seri MXGP diselenggarakan antara Gianyar dan Klungkung, serta memerlukan lahan 4 hektare. Sementara, lokasi pembangunan Sirkuit F1 bisa disinergikan dengan pembangunan tol Gilimanuk-Denpasar.
Seniweca ingin Gubernur Wayan Koster merespons ide pembangunan Sirkuit F1, berikut penyelenggaraan MXGP. “Total biaya pembangunan murni dari investor luar negeri. Investor hanya minta dukungan penyediaan lahan, berikut fasilitas yang diperlukan,” beber Seniweca. (Daniel Fajry/balipost)
janganlah merasa itu punya ide hebat, gagasan hebat, yg sebenarnya itu hanyalah harapan pribadi saja, bukan dilandasi kebutuhan masyarakat, yang justru itu akan menimbulkan kontroversi dimasyarakat…