VAR
Ilustrasi. (BP/dok)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Amerika Serikat akan memulai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada awal Desember. Informasi ini dinyatakan seorang Pejabat Kesehatan di AS, Minggu (22/11) waktu setempat dikutip dari AFP.

Ini merupakan berita positif terakhir seiring meningkatnya jumlah kasus harian di negara tersebut yang merupakan wilayah terdampak paling parah dalam masa pandemi ini. Awal dari vaksinasi ini akan menjadi pergeseran penting dalam upaya melawan virus yang telah menewaskan 1,4 juta orang di seluruh dunia. Termasuk 255 ribu orang di AS, sejak virus ini merebak di China pada akhir tahun lalu.

Hasil yang sangat positif dari uji klinis vaksin telah menumbuhkan harapan berakhirnya pandemi ini. Sejumlah negara telah memberlakukan kembali pengetatan dan pembatasan untuk memperlambat penyebaran virus ini namun membuat ekonomi dan hidup masyarakat mengalami krisis di seluruh dunia.

Baca juga:  CDC : Penerima Vaksin COVID-19 Dosis Lengkap Tak Bermasker di Luar Ruangan

Dua kandidat vaksin, yaitu Pfizer dengan mitranya dari Jerman BioNTech dan Moderna, telah menunjukkan hasil 95 persen efektif dalam uji klinisnya. Dan Pfizer telah mengajukan permintaan penggunaan secara darurat (emergency use approval –EUA) kepada pihak berwenang di AS.

“Rencana kami agar bisa mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi 24 jam setelah persetujuan diberikan oleh Administrasi Obat dan Makanan AS,” kata Kepala Bidang Percepatan Pengembangan Vaksin AS, Moncef Slaoui kepada CNN.

Ia memperkirakan tanggal vaksinasi antara 11 hingga 12 Desember. Administrasi Obat dan Makanan AS akan melakukan pertemuan pada 10 Desember untuk membahas persetuan EUA ini.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Bali Bertambah, Punya Komorbid dan Belum Vaksinasi

Slaoui memperkirakan 20 juta orang diseluruh AS akan divaksinasi pada Desember dan sekitar 30 juta per bulan sesudahnya.

Tapi, pejabat bidang penyakit infeksi AS, Anthony Fauci yang mengatakan bahwa 20 juta orang akan memperoleh vaksinasi pada pertengahan Desember, mengingatkan bahwa situasi bisa saja bertambah buruk jika warga gagal melakukan pencegahan saat pelaksanaan musim liburan ini.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui 12 juta orang, tertinggi di dunia. Banyak warga AS yang kini sedang menuju bandara untuk melakukan perjalanan dalam rangka libur Thanksgiving walaupun pejabat kesehatan AS meminta agar warga berdiam di rumah.

Baca juga:  Trump Sebut Ada Bukti Kaitkan Lab di Tiongkok dengan COVID-19

Sejumlah negara bagian memberlakukan pembatasan, termasuk di California. Negara bagian itu akan memberlakukan jam malam antara pukul 10.00 malam hingga 5 pagi yang sudah diberlakukan Sabtu lalu. New York juga kembali menutup sekolah.

Texas, yang pada awal bulan ini melaporkan kasus sebanyak 1 juta orang, telah menghubungi Penjaga Nasional untuk memberikan bantuan di Kota El Paso. Di Twitter, Wali Kota Texas, Dee Margo, mengumumkan bahwa Penjaga Nasional akan memberikan bantuan urusan penguburan.

Pembuat kebijakan obat-obatan AS pada Sabtu telah memberikan persetujuan penggunaan terapi antibodi COVID-19 yang digunakan Presiden Donald Trump, untuk membantu mereka yang terinfeksi virus ini. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *