pengungsi
Proses belajar-mengajar di SMPN 3 Semarapura, Rabu (25/10). (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Guru Nasional (HGN) 2020 sekaligus HUT ke-75 PGRI diperingati Rabu (25/11) hari ini. HGN tahun ini mengusung tema ‘’Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar’’.

Sedangkan HUT PGRI bertemakan ‘’Kreativitas dan Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju’’. Peringatan HGN kali ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Pertanyaannya, sudahkah para guru menunjukkan kreativitas dan dedikasinya selama pandemi guna mewujudkan merdeka belajar menuju Indonesia maju?

Salah satu kebijakan strategis Mendikbud Nadiem Makarim yang teranyar adalah dibukanya proses belajar mengajar (PBM) tatap muka terbatas mulai semester genap, Januari 2021. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, meskipun nanti PBM tatap muka dibuka dengan syarat yang ketat, kreativitas guru tak boleh mundur lagi ke pembelajaran konvensional. Ia menyarankan guru harus terus akrab dengan PBM berbasis teknologi informasi (TI). ‘’Justru, jadikan HGN momentum bagi guru meningkatkan kualitas diri dan semakin inovatif dalam PBM masa depan. Soal kekurangan guru, daerah hanya mengusulkan, sedangkan perekrutan dilakukan pusat. Bahkan, kini dibuka pendaftaran guru berstatus PPPK menjadi PNS,’’ katanya.

Baca juga:  Guru di Bali Mayoritas Perempuan

Pertanyaannya sekarang, apakah para guru sudah kreatif selama pandemi? Ketua PGRI Provinsi Bali I Komang Artha Saputra, S.Pd., M.Pd. menilai para guru bertambah kreatif selama pandemi Covid-19. Paling tidak, dari tidak tahu PBM daring kini sudah bisa sekalipun dengan berbagai perbaikan. Selama pandemi, mereka dilatih menyusun dan membuat rencana pembelajaran yang menyenangkan, dan penuh inovasi. ‘’Siswa juga dibuat makin kreatif mencari sumber belajar yang bervariasi. Ini yang disebut merdeka belajar. Di sinilah dituntut guru yang berdedikasi,’’ katanya.

Baca juga:  Hari Guru Nasional,  Bupati Suwirta Ingatkan Pendidikan Karakter Siswa

Menurut Artha Saputra, selama ini pemerintah sudah menyiapkan berbagai tunjangan termasuk Tunjangan Profesi Guru (TPG). Maka, wajar jika pemerintah menuntut kreativitas dan dedikasi serta guru berkualitas. Jika peran ini mampu dilakoni guru, ia yakin kualitas pendidikan tetap terjamin guna mencapai Indonesia maju. ‘’HGN dan HUT PGRI ini hendaknya dijadikan oleh guru sebagai momentum untuk mengevaluasi dan memperkuat diri menjalankan e-learning yang disebut dengan pembelajaran masa depan. Jangan sampai guru kembali ke pembelajaran konvensional saat new normal,’’ katanya mengingatkan.

Hal senada dilontarkan Sekum PGRI Bali Gede Wenten Aryasuda. Ia mengatakan, PBM berkualitas dan mutu guru harus dijaga dengan baik di masa pandemi guna mencapai tujuan Indonesia maju. Di sinilah diperlukan guru yang kreatif dan berdedikasi tinggi, termasuk dalam menerapkan model merdeka belajar yang dicanangkan Kemendikbud.

Baca juga:  Peringatan Hari Guru, Dipastikan Tak Ada Kerumunan

Semetara itu, Ketua PGRI Kota Denpasar Drs. I Ketut Suarya, M.Pd. melihat semangat guru di Denpasar untuk berinovasi dalam PBM daring semakin tinggi. Ini berkat semua sekolah memiliki tim TI yang menjadi sumber belajar bagi guru dalam berinovasi. Hanya, ia mengakui khusus untuk guru SD, TK dan PAUD di kawasan pedesaan perlu diperkuat lagi dalam PBM berbasiskan TI alias daring. Selama ini mereka mengalami kendala sinyal saat menjalankan pembelajaran daring. (Sueca/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *