Suasana pertandingan Siteng Petanque Competition 2020 di Lapangan Debes Tabanan. (BP/Ist)

TABANAN, BALIPOST.com – I Made Wijaya Mastika Dwi Putra (SMAN 2 Tabanan) dan Ni Kadek Nandinia Apsari (SDN 1 Kukuh Marga), keluar sebagai juara nomor shooting untuk kategori remaja putra dan putri, pada kejuaraan bertajuk ‘Siteng Petanque Competition 2020’ di Lapangan Debes Tabanan, yang berakhir Selasa (24/11) petang.

Untuk remaja putra juara II direbut I Gede Kresna Sukawidarma (SMAN 2 Tabanan), serta juara III diraih I Made Agus Purnata Putra (SMPN 2 Marga) bersama I Nyoman Surya Lingga Pratama (SMPN 2 Tabanan). Di sektor putri juara II direbut Ni Luh Gede Dita Oktaviani (klub petanque Ngales), serta juara III diraih Ni Putu Nadia Ayu Paramitha (SMPN 2 Tabanan), bersama I Gusti Agung Ayu Ida Anggreni (SMAN 2 Tabanan).

Baca juga:  Perlu Ditingkatkan, Kualitas Penanggulangan Bencana di Perusahaan Sektor Pariwisata

Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Bali, Nyoman Yamadhiputra, Rabu (25/11) menerangkan, untuk kategori remaja, peserta dari Jembrana mengirimkan atlet yang memiliki skill lumayan. Bahkan, ke depan untuk atlet petanque remaja Jembrana, diyakini mampu berkembang pesat prestasinya. “Peserta asal Jembrana perlu dipoles dengan memperbanyak frekuensi pertandingan, untuk menambah jam terbang sekaligus pengalaman,” tutur Yamadhiputra.

Sementara, untuk kategori dewasa, atlet Tabanan dan Badung masih mendominasi. Dia menyebutkan, untuk babak delapan besar, pertandingan dilakukan secara offline, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Ia mencontohkan, peserta berangkat dari rumah, setibanya di Lapangan Debes disiapkan sarana untuk mencuci tangan berikut sabun. Selanjutnya, mereka menggantikan kostum untuk bertanding. “Di arena lapangan pun kami membatasi peserta hanya yang bertanding saja,” cetusnya.

Baca juga:  "Mafia Hukum" Semangati Ribuan Pendemo Tolak Reklamasi

Pada bagian lain, Sekum KONI Tabanan Made Nurbawa mengakui, event ini menjadi percontohan kejuaraan offline yang digelar saat pandemi covid-19. Kendati demikian, panitia tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, mulai mencuci tangan, memakai masker, sampai menjaga jarak.

Nurbawa mengemukakan, turnamen ini melibatkan 150 peserta yang berdatangan dari tujuh kabupaten dan kota se-Bali. “Partai yang digelar tiap hari dibatasi, sehingga penyelenggaraannya cukup lama, 19-24 November karena mengikuti prokes,” sebut pria yang akrab disapa Kadek Nur ini. Rencananya, KONI Tabanan menjadwalkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada 18 Desember.

Baca juga:  Diduga Klepto, Pria Bertitel S2 Ditangkap Curi Helm

Agenda yang dibahas, kata dia, antara lain sosialisasi penyewaan GOR dan lapangan Debes. Penertiban Kartu Anggota KONI Tabanan mengingat selama ini yang ada hanya Kartu Tanda Atlet (KTA) yang dikeluarkan KONI Bali. “KTA KONI Bali ini hanya untuk atlet yang berlaga di ajang porprov. Padahal kami juga ingin menginventarisasi atlet non porprov,” ungkap Kadek Nur. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *