GIANYAR, BALIPOST.com – Kawasan kota Gianyar kini dihiasi ratusan lampu penerang jalan (LPJ) cantik berlatar merah. Pengadaan 230 LPJ ini menggunakan APBD.
Nilainya tidak tanggung-tanggung hampir mencapai Rp 9 miliar. Pengadaan ini pun menarik perhatian, di tengah banyaknya ruas jalan di Kabupaten Gianyar yang belum diterangi LPJ.
Kadishub Gianyar, I Wayan Suamba dikonfirmasi (26/11) mengungkapkan dari total 230 LPJ, terdiri dari 145 LPJ dengan tiang tunggal dan 85 LPJ dengan tiang double. “Tiang tunggal itu terpasang lampu merah dari Bitra Tenun Togog, lanjut di depan RSUD Sanjiwani hingga depan Kantor Bupati, lanjut ke depan Gedung DPRD sampai ke perempatan Puri Gianyar dan ujung barat jembatan PDAM. Sementara untuk tiang double mulai taman Kota Gianyar – Patung Kebo Iwa Jalan Darma Giri,” jabarnya.
Diungkapkan pengadaan ratusan LPJ cantik menyerupai penjor ini dianggarkan sebesar Rp.8.998.371.892 dari APBD Gianyar. Pemasangan ini bertujuan untuk penerangan berlalu lintas, pejalan kaki serta keindahan Kota Gianyar.
Pemasangan LPJ cantik ini pun dipastikan akan berlanjut di kecamatan lain pada APBD 2021. “Dilanjutkan tahun 2021 secara bertahap di Kota Gianyar dulu. Nanti arahnya ke semua kota kecamatan, dengan catatan dukungan anggaran memungkinkan,” jelas Suamba.
Disinggung terkait ruas jalan di Gianyar yang masih minim penerangan LPJ. Kadishub Gianyar mengakui masih banyak membutuhkan pemasangan LPJ di Kabupaten Gianyar.
Bahkan berdasarkan pendataan masih kurang belasan ribu LPJ. “Kita butuh LPJ 25.000 titik, baru terpasang 6500 titik, jadi masih kurang 18.500 titik,” katanya.
Langkah cepat pada 2021 pihaknya akan memasang 1.200 LPJ. Uniknya pengadaan seribu lebih lampu ini dilakukan secara bertahap.
Suamba mengaku kondisi ini terjadi karena refokusing anggaran, sehingga tahun ini hanya diadakan lampunya saja sebanyak 1.200, sementara anggran untuk 1.200 tiang LPJ baru dialokasikan di APBD 2021. “Lampunya di 2020 dengan anggaran sekitar Rp 4,5 miliar, pengadaan tiangnya dianggarkan di 2021 sekitar Rp 6,5 miliar, jadi total sekitar Rp 11 miliar untuk 1.200 LPJ,” ungkapnya.
Sementara untuk LPJ di By-Pass IB Mantra yang sampai saat ini masih mati, Kadishub Suamba mengaku sudah rutin berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan/BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Wilayah XII Bali dan NTB. “Sudah rutin komunikasi (LPJ di By-Pass I B Mantra-red) mereka kena refocusing,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)