Petinju PON Bali Kornelis Kwangu Langu (tengah) bersama pelatih Yulianus Leo Bunga (kanan) dan asisten Agung Gede. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan enam petinju ke PON Papua. Keenam petinju yang merebut tiket PON adalah Krispinus Mariano (kelas layang ringan/46 kg), Kornelis Kwangu Langu (layang/49 kg), Julio Bria (bantam/56 kg), Jekri Riwu (ringan/60 kg), Gregorius Gheda Dende (welter ringan/64 kg) dan Cakti Dwi Putra (menengah/75 kg).

Pelatih tinju PON Bali Yulianus Leo Bunga, di Denpasar, Jumat (27/11) menuturkan, bagi seorang petinju sangat perlu melakukan latih tanding atau “sparring partner”. Tujuannya, untuk mengasah skill berikut teknik-teknik yang diberikan pelatih kepada petinju. “Berdasarkan hasil sparring inilah, kami bisa mengetahui dan mengevaluasi penampilan petinju asuhan kami,” tutur Yulianus.

Baca juga:  Membandel, Puluhan PKL Ditipiring

Akan tetapi, saat ini sedang pandemi covid-19, sehingga mereka praktis tidak bisa melakukan uji coba dengan petinju lain. “Kami semua tahu, olahragaadu jotos ini merupakan cabor yang atletnya harus melakukan kontak bodi. Untuk sementara kontak bodi dilarang dilakukan selama wabah virus corona ini,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, keenam petinju hanya sebatas berlatih fisik, sekaligus melaporkan kegiatannya via online. “Apalagi hingga kini Lapangan Renon masih tertutup untuk umum, dan kami belum bisa berlatih bersama,” kata dia. Sementara, jika melakukan latihan bersama melibatkan banyak petinju, dikhawatirkan tertular wabah virus corona.

Baca juga:  Kembali, Warga Terdampak Tol Gilimanuk-Mengwi Gelar Aksi Damai Minta Kejelasan

“Saya dan para petinju juga ngeri dalam situasi pandemi covid-19 ini. Kami tetap ekstra waspada dan hati-hati terhadap bahaya penularan wabah virus corona ini,” pesan Yulianus. Diakuinya, sebetulnya Yulianus ingin mengajak petinju asuhannya melakukan sparring, baik try in maupun try out ke luar Bali. Kenyataannya, suasana pandemi covid-19 ini sama sekali tak ada kejuaraan, dan petinju dilarang bersinggungan langsung.

Karena itu, Yulianus hanya sebatas memberikan materi latihan fisik, guna menjaga fisik, stamina serta kebugaran tubuh. “Padahal, bagi seorang petinju penggenjotan fisik sangat diperlukan maksimal, agar bisa tampil maksimal diatas ring,” terangnya. Ia berharap, pandemi covid-19 segera berakhir, hingga kejuaraan tinju bisa digelar kembali. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Minimalkan Perbedaan Pemahaman Perkawinan Campur
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *