Jajaran pengurus Pengprov Pabersi Bali melakukan audiensi ke KONI Bali, Jumat (27/11). (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Bali yang dinakhodai Komang Suantara, total hanya melibatkan 8 personil. Kendati kabinet induk organisasi angkat berat di Bali sangat ramping, namun kinerja pengurusnya diminta secara maksimal.

Itu dilontarkan Ketua Pabersi Bali Komang Suantara, usai melakukan audiensi ke KONI Bali, Jumat (27/11). Komang Suantara menjelaskan, Pabersi Bali belum dilantik, apalagi situasi pandemi covid-19. Ia pun berharap, saat wabah virus corona ini tetap bisa dilakukan pelantikan. “Kami akan selalu berkoordinasi dengan PB Pabersi. Jika perlu acara pelantikan dari PB Pabersi cukup dimandatkan kepada Ketum KONI Bali,” ujar dia.

Baca juga:  Angkat Besi Kembali Sumbang Medali di Olimpiade Tokyo

Dijelaskannya, cabor angkat berat sudah melakukan ekshibisi sejak Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar. Selanjutnya, cabor angkat berat belum dipertandingkan pada Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan. “Kami ingin angkat berat dipertandingkan secara resmi, pada Porprov Bali XV/2022 di Badung,” ungkapnya.

Diakuinya, upaya mempertandingkan angkat berat pada hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali, minimal melibatkan lima daerah. Kelima daerah yang siap kepengurusannya adalah Badung, Denpasar, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Jembrana dan Buleleng. “Sementara, yang belum terbentuk kepengurusannya di Bangli dan Karangasem,” sebut Suantara.

Baca juga:  Bupati Gede Dana Dilantik Sebagai Ketum Pengprov KKI Bali Periode 2021-2025

Langkah selanjutnya, pihaknya melakukan sosialisasi ke kabupaten dan kota, guna mendata atlet angkat besi. “Saya kira kalau persyaratan minimal melibatkan lima daerah, kami optimis angkat berat bisa dipertandingkan di Porprov,” tuturnya. Hanya, upaya mempertandingkan kelas yang ada, perlu didata lebih rinci lagi atlet yang akan berlaga.

Disisi lain, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi berpesan, yang terpenting angkat berat memiliki pelatih yang disebar ke seluruh kabupaten dan kota. Tujuannya, pelatih memoles atlet agar bermunculan bibit-bibit atlet berbakat dan bertalenta. “Kami ingin pelatih di daerah mampu mencetak atlet di daerahnya,” kata dia.

Baca juga:  Rugby Bali Loloskan Putra dan Putri

Tujuannya, untuk pemerataan prestasi di ajang Porprov. Suwandi mengingatkan, Porprov bukan untuk memajukan prestasi suatu daerah, tetapi tersebar ke seluruh daerah. “Jadi, yang terpenting pemerataan prestasi, bukan prestasi menumpuk pada satu daerah saja. Artinya, atlet berprestasi KW 1 bukan menumpuk pada satu daerah, kemudian atlet KW 2 disebar ke berbagai daerah,” jelasnya. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *