SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kepulauan Nusa Penida terus menata diri selama masa pandemi COVID-19 ini. Pemerintah daerah bersama pelaku pariwisata terus berkolaborasi untuk mempersiapkan objek wisata yang semakin aman dan nyaman.
Namun, dalam proses penataan itu ditemukan sejumlah kendala. Banyak tanah di lokasi strategis justru sudah dikuasai investor luar Nusa Penida.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meminta para investor ini segera keluar menunjukkan diri dan memberi konstribusi bagi pariwisata Nusa Penida. “Para pemilik tanah dari luar, tolong kalian keluar sekarang. Tunjukkan diri kalian. Mari ikut berkontribusi. Jadi investor jangan hanya jadi makelar. Iklim investasi saya yang jamin,” kata Bupati Suwirta saat berbicara dalam kegiatan Nusa Penida BISA (Bersih Indah Sehat Aman) di obyek wisata Kelingking, Nusa Penida, Sabtu (28/11).
Dia mengaku sudah mengantongi nama-nama investor beserta sebaran lokasi tanah yang dikuasainya. Di tengah situasi seperti ini, pihaknya berharap investor ini bisa memberi kontribusi nyata, ikut membantu pengembangan objek wisata.
Sehingga, ke depan sejalan dengan tujuan pemerintah daerah mewujudkan penataan objek wisata yang lebih nyaman dan strategis. Jika tidak ikut berkontribusi, pemilik-pemilik tanah dari luar Nusa Penida ini dianggap tak punya niat baik membangun Nusa Penida.
Melainkan hanya ingin mencari keuntungan dengan menjadi makelar tanah. Dengan ikut berkontribusi, maka ini bisa berdampak besar untuk mempercepat upaya pemulihan pariwisata Nusa Penida.
Sekaligus mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal. Untuk merealisasikan ini, dia meminta seluruh pihak baik pelaku pariwisata, perbekel hingga perangkat desa agar mengawal niat baik seluruh investor agar sejalan dengan tujuan pemerintah daerah.
“Perbekel dan perangkat desa, tolong kawal kalau ada niat baik investor yang ingin ikut membangun Nusa Penida. Jangan main-main ikut mencari keuntungan pribadi yang menghambat proses, kalau tidak dibikin nyaman, investor bisa kabur,” tegas Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)