Nahkoda dan ABK KLM "Cahaya Berlian" dievakuasi. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kecelakaan pelayaran terjadi di Pantai Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula Sabtu (28/11). Dari peristiwa ini Kapal Layar Motor (KLM) dengan nama lambung “Cahaya Berlian” terbakar.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa mengatakan, sebelum kejadian KLM “Cahaya Berlian” berangkat dari Pelabuhan Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat (27/11). Rencananya, KLM yang mengangkut bahan kelontong dan bahan-bahan lain itu menuju Pelabuhan di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga:  207 Narapidana Diusulkan Peroleh Remisi Hari Kemerdekaan

Awalnya, pelayaran berjalan tanpa hambatan dan cuaca laut bersahabat. Memasuki perairan di Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula sekitar pukul 14.00 WITA, tiba-tiba muncul percikan api pada salah satu ruang kapal.

Tidak berselang lama, api dengan cepat membesar. Akibatnya, para ABK panik dan berusaha memadamkan api sembari menyelematkan diri.

Saat bersamaan, seorang saksi Ketut Suyasa (30) warga Dusun Tegal Sumaga, Desa/Kecamatan Tejakula yang sedang memancing melihat salah seorang ABK KLM “Cahaya Berlian” minta tolong. Setelah didekati, saksi menemukan kapal tersebut sudah terbakar.

Baca juga:  Penghapusan Hibah Bansos, Dewan Usulkan Harus Adil

Melihat kejadian itu, Suyasa lantas menolong para ABK ke daratan menggunakan perahu miliknya. “Benar ada peristiwa kecelakaan pelayaran. Kejadiannya diketahui saksi yang saat itu menemukan ada seorang ABK melambaikan tangan untuk minta tolong. Saksi kemudian mendakti TKP dan kapal sudah terbakar, dan ABK itu kemudian dievekuasi daratan,” katanya.

Menurut Sumarjaya, dari pemeriksaan dan keterangan saksi, KLM “Cahaya Berlian” itu terbakar diduga karena mengalami korsleting listrik. “Dugaan semnatara terjadi korsleting pada jaringan listrik di dalam kapal, dan kejadian ini masih didalami oleh Reskrim Polsek Tejakula,” jelasnya.

Baca juga:  Dua Tradisi dan 1 Kerajinan Buleleng Ditetapkan Jadi Warisan Budaya

Sementara itu identitas para ABK yang selamat itu salah satunya, Hidwan (42) sebagai nahkoda kapal. Sedangkan, yang lainnya ABK bernama Amar Amruf (21), Arifudin (34), Suhardin (32), Syahril Ramadhan (26), Andri (32), Masdan (46), Erfan (18), dan Muksin (21).

Nahkoda dan ABK ini seluruhnya asal NTB. Hingga kini mereka masih ditampung di Mapolsek Tejakula untuk menunggu pemulangan ke daerah asal mereka. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *