SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penataan DAS (Daerah Aliran Sungai) Tukad Unda, terkait pengerjaan Pengendalian Banjir, rupanya menghabiskan anggaran tak sedikit. Total, konstruksi pengerjaan Pengedalian Banjir Tukad Unda ini dirancang menghabiskan anggaran ratusan miliar, tepatnya Rp 234,7 miliar.
Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama, saat ground breaking, Senin (30/11) memaparkan ada dua titik pengerjaan dalam proyek ini, yakni Tukad Yeh Sah dan Tukad Unda. Total, luas DAS ini mencapai 230,92 km persegi, dengan panjang sungai 22,56 km.
Untuk pembangunan tanggul Tukad Yeh Sah, panjang konstruksi pemasangan batu kalinya mencapai 900 meter, dengan lebar penampang sungai 20 – 35 meter. Sementara tinggi tanggul 4 meter.
Selain itu, juga ada pembangunan cek dam sebanyak dua unit, dengan lebar cek dam 25 meter dan tinggi 3 meter pemasangan batu kali dengan selimut beton. “Selain anggaran konstruksi, juga ada anggaran pengerjaan supervisi pengerjaan pengendalian banjir Tukad Unda senilai Rp 6,5 miliar,” katanya.
Pengerjaan selanjutnya di alur Tukad Unda yakni, pembangunan Tanggul Tukad Unda, dengan bangunan perkuatan tebing jenis konstruksi pasangan batu kali, selimut struktur beton selebar penampang sungai 70 meter dan panjang konstruksi 350 meter. Pembangunan Tanggul Penampang Tunggal Tukad Unda, berupa Tanggul Tunggal dengan Beton, lebar penampang sungai 70 meter dan panjang konstruksi 240 meter.
Ada juga pembangunan Tanggul Penampang Ganda Tukad Unda dengan lebar penampang sungai 40 meter, lebar sungai 150 meter, tinggi total tanggul 6 meter, panjang konstruksi 1660 meter dan ground sill 1 unit lebar 50 meter. Terakhir, pengerjaan pengendali Muara Sungai, dengan jenis bangunan jetty sepanjang 150 meter.
Maryadi menambahkan, DAS Tukad Unda ini sesungguhnya terdiri dari beberapa tukad, terdiri dari Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti, dan Tukad Sabuh. Sepanjang alur ini, terdapat 29 bendungan dengan luas daerah irigasi 5.212 Ha, pada aliran Tukad Unda dan anak sungainya juga terdapat 19 unit cek dam, 5 unit konsolidasi dam dan 2 unit groundsill.
Pengerjaan Pengedalian Banjir Tukad Unda ini mengalami sejumlah kendala. Antara lain, tingginya sedimentasi akibat banjir lahar, tergerusnya tebing sungai akibat banjir, sehingga menggerus lahan milik masyarakat.
Selain itu, juga adanya perubahan alur sungai akibat penumpukan endapan erupsi. Sehingga diperlukan pemeliharaan alur sungai ini.
Pembangunan pekerjaan dikerjakan oleh Nindya Karya-Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak senilai Rp 234 miliar dengan Konsultan Supervisi PT. Caturbina Guna Persada KSO, PT. Multimera Harapan, dan PT. Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp 6,5 miliar. Pembangunan dimulai pada 28 Agustus 2020 dan akan direncanakan selesai pada Desember 2022 dengan sistem multiyears kontrak. (Bagiarta/balipost)