Suasana sosialisasi terkait pencegahan HIV/AIDS di Jembrana, Selasa (1/12). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Jumlah kasus HIV/AIDS baru di Jembrana selama 2020 ini mengalami penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya. Rerata bulanannya mencapai 6 hingga 7 kasus di 2020 sementara tahun lalu jumlahnya sebanyak 7-8 kasus.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. I Gusti Agung Putu Arisantha, Selasa (1/12), kasus baru HIV/ AIDS hingga November 2020 mencapai 69 orang. Jika dirata–ratakan bertambah 6-7 kasus per bulan.

Baca juga:  Selama 5 Tahun Terakhir, Puluhan Bumil di Jembrana Diindikasi HIV

Untuk 2019 terdapat 95 kasus baru dengan rata-rata perbulan 7-8 kasus. Pada 2018 terdapat 104 kasus baru dengan angka rata-rata 8-9 kasus baru. Sedangkan untuk 2016 dan 2017 masing-masing 106 dan 107 kasus baru.

Sedangkan secara kumulatif, dihitung sejak 2004, jumlah penderita HIV/AIDS di Jembrana sebanyak 1,136 kasus. Kendati menurun, ia mengigatkan tetap harus waspada jika melihat fenomena gunung es. “Kami tetap sarankan masyarakat aktif memeriksakan dini sehingga bisa terdeteksi awal dan cepat mendapat pengobatan,” kata Oka.

Baca juga:  Kasus HIV/AIDS di Jembrana Alami Kenaikan

Untuk mengingatkan masyarakat bahaya penyakit ini berbahaya, pada Selasa digelar aksi membagikan brosur serta membentangkan spanduk edukasi ajakan mencegah penularan HIV/AIDS. Brosur dibagikan kepada masyarakat yang melintas di seputaran Jalan Sudirman Jembrana.

Aksi ini, sebut Oka, selain memperingati Hari AIDS sedunia, juga langkah preventif dan pencegahan Pemkab Jembrana guna menekan penyebaran kasus di masyarakat. “Dalam memperingati Hari AIDS sedunia, kita ingatkan kembali masyarakat akan bahaya HIV/AIDS. Bahwa ancaman itu masih nyata, di samping situasi pandemi COVID-19 sekarang, potensi penularan HIV/AIDS juga patut diwaspadai,” terangnya.

Baca juga:  HIV Ditemukan Pertama di Bali, Dari Tiga Kasus Jadi Puluhan Ribu Kasus

Ia juga mengajak masyarakat bersama mencegah penularan HIV/AIDS. Siapapun bisa tertular HIV terlebih bagi mereka yang punya perilaku berisiko. Diantaranya melakukan hubungan seks dengan pengidap HIV tanpa kondom. Bisa juga bagi mereka yang menggunakan jarum suntik yang sama dengan pengidap. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *