DENPASAR, BALIPOST.com – Cabor voli menyelenggarakan Piala Wali Kota 2020, di lapangan voli Renon, sejak Maret lalu. Turnamen ini diikuti 22 tim, baik klub desa dan kelurahan se-Kota Denpasar. Ke-22 kontestan terdiri atas tim putra (15) dan putri (7). Tim yang ambil bagian adalah Kendali Putra, Porstam, Putra Gundala, KVC Kesiman, MPH Poh Manis, Kelurahan Padangsambian, Porsem, Paren, Padangsambian Kaja, Kekal, Porbat, Pedungan, Putra Mahkota Padangsambian Kelod, Colombia dan SVBC Sanur Kauh (putra).
Sedangkan di sektor putri melibatkan SMPN 5 Denpasar, SMPN 9 Denpasar, SMPN 8 Denpasar, SMPN 6 Denpasar, SMP Dharma Wiweka, SMPN 4 Denpasar dan SMP Wisata Sanur. Ketua Umum Pengkot PBVSI Kota Denpasar Wayan Sudana, di Denpasar, Selasa (1/12) menjelaskan, pihaknya memberikan uang pembinaan kepada seluruh kontestan.
Maklum, selama ini turnamen Piala Wali Kota hanya terselenggara pada babak penyisihan. “Kami memberikan uang pembinaan kepada seluruh tim yang ikut berpartisipasi, di ajang Piala Wali Kota,” ujar Sudana. Ia berharap, seluruh tim peserta baik dari desa dan kelurahan, tetap melakukan pembinaan dengan mencetak bibit-bibit berbakat dan bertalenta.
Tujuannya, ke depan untuk menyiapkan skuad tim bola voli Kota Denpasar, yang akan berlaga di ajang Porprov. “Meskipun penyelenggaraan turnamen voli Piala Wali Kota ini tidak terselenggara secara tuntas, tetapi kami tetap menghargai jerih payah dan partisipasi klub bola voli di desa dan kelurahan se-Kota Denpasar. Kami berharap, pandemi covid-19 segera berakhir, hingga turnamen voli Piala Wali Kota pada 2021 bisa terlaksana,” papar Sudana.
Sementara, Sekum PBVSI Kota Denpasar Made Adnyana menyatakan, Panpel Piala Wali Kota menggelar rapat pengurus dua pekan silam. Hasil keputusannya, KONI Kota Denpasar mengimbau selama wabah virus corona ini, seluruh event olahraga dihentikan. Made Adnyana menyebutkan, awalnya turnamen Piala Wali Kota dihelat pada Maret dan diperkirakan berlangsung selama 16 hari.
Kenyataannya, kata dia, muncul wabah corona hingga mengakibatkan segala aktivitas keolahragaan ditiadakan. “Kami memutuskan hasil rapat bahwa seluruh klub peserta dinyatakan juara bersama,” tutur Adnyana. Hal ini dilakukan mengingat Piala Wali Kota hanya diadakan pada babak penyisihan, sedangkan tim juara belum diketahui sudah keburu muncul pandemi covid-19.
Ia sempat berkonsultasi kepada KONI Denpasar. Alhasil, seluruh cabor berhak menggelar Piala Wali Kota, dan batas pelaksanaannya sampai dengan November. “Oleh karena turnamen belum tuntas dan belum diketahui tim juaranya, maka kami putuskan seluruh tim kontestan menjadi juara bersama, sekaligus berhak menerima uang pembinaan,” terang Adnyana. (Daniel Fajry/Balipost)