MANGUPURA, BALIPOST.com – Kasus HIV AIDS di Kabupaten Badung kian mengkhawatirkan. Bahkan, Dinas Kesehatan (Diskes) setempat mncatat jumlah komulatif kasus HIV AIDS dari tahun 1987 hingga Agustus 2020 sebanyak 3.902 kasus. Capaian ini menempatkan kabupaten terkaya di Bali ini urutan kedua di Provinsi Bali setelah Kota Denpasar.
Hal itu terungkap dalam Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2020 bertempat di Gedung Command Center Puspem Badung, Selasa (1/12).
Kadis Kesehatan dr. I Nyoman Gunarta saat membacakan sambutan Pjs. Bupati Badung mengatakan peringatan hari AIDS sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan dukungan dengan memperkuat komitmen semua pihak dalam pengendalian HIV AIDS serta menjadi perhatian utama di semua sektor.
Selain itu, penyebarluasan informasi tentang HIV AIDS kepada masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian untuk mencegah penularan HIV yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. “Mengingat berdasarkan data Badung menjadi urutan kedua kasus HIV AIDS terbanyak di Provinsi Bali. Karena itu, disadari bersama, peringatan Hari AIDS sedunia 2020 ini merupakan gerakan global untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat agar peduli untuk senantiasa menjaga kesehatan diri dan keluarga sehingga terhindar dari virus HIV AIDS,” katanya.
Mantan Dirut RSD Mangusada ini mengungkapkan peringatan Hari AIDS sedunia di Kabupaten Badung tahun 2020 dan memberikan apresiasi atas sinergi dan kerjasama dari seluruh Kepala Dinas, TNI/Polri, Kepala Desa, LSM serta tokoh masyarakat dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Badung.
“Harapan kami dengan upaya itu dapat mensukseskan getting to zero khususnya di Kabupaten Badung dapat terwujud,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Hari AIDS Sedunia tahun 2020 Kabupaten Badung Ni Luh Gede Karang Widiastuti mengatakan pihaknya mendapatkan dukung berbagai dinas di Kabupaten Badung, LSM, Kepala Desa, serta tokoh masyarakat dalam pembuatan video singkat. Video ini berisikan ajakan kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, Stop Stigma dan diskriminasi ODHA serta dukungan kepada odha untuk meningkatkan dan mempertahankan kepatuhan terapi Arv.
“Melalui video tersebut, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS tetap harus dilakukan disamping pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” katanya. (Parwata/Balipost)