Ede Surya Darmawan. (BP/iah)

JAKARTA, BALIPOST.com – Protokol kesehatan (prokes) 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) merupakan gerakan yang utama dalam mengatasi penyebaran COVID-19. Pun ketika vaksin COVID-19 sudah datang, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., MDM menegaskan penerapan prokes 3M ini mutlak harus terus dilakukan.

Dalam dialog streaming yang disiarkan kanal YouTube Kemkominfo TV, Selasa (1/12), dipantau dari Denpasar, Ede mengatakan COVID-19 merupakan penyakit yang menuntut setiap orang disiplin menerapkan protokol kesehatan. Disiplin yang utama tentunya menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan), kemudian gaya hidup sehat seperti, istirahat yang teratur, mengkonsumi buah dan sayur, serta berolah raga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga:  BRI Buka Program Magang Kampus Merdeka

“Pada dasarnya menerapkan protokol kehidupan bersih dan sehat tidak hanya perlu saat ada pandemi COVID-19, namun diterapkan juga setelah pandemi COVID-19. Kapanpun dimanapun kita harus menerapkan hidup bersih dan sehat, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,” ujarnya.

Ia mengutarakan kerugian ekonomi masyarakat apabila terinfeksi COVID-19 akan sangat mahal. “Keamanan dalam perawatan pasien COVID-19 sangat tinggi, ini agar tidak terjadi infeksi kepada petugas kesehatan sehingga pelayanan kesehatan pun menggunakan alat pelindung khusus, lalu ruangan perawatannya kadang-kadang kalau sudah gejala sedang atau berat perlu ruangan khusus dengan biaya tinggi, jadi wajar kalau biaya perawatan COVID-19 ini rata-rata Rp184 juta,” paparnya.

Baca juga:  Dua Tahun Terakhir, Ratusan Ribu Ternak Babi di NTT Mati Terpapar ASF

Diungkapkannya, pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan demi menghentikan penularan COVID-19 dan menekan kerugian ekonomi yang diakibatkannya. Termasuk, menghadirkan vaksin COVID-19. Vaksin sebagai upaya intervensi kesehatan masyarakat yang efektif sudah terbukti sejak lama.

Sejak 1956 Indonesia sudah berhasil menghilangkan beberapa penyakit menular melalui program imunisasi, “Cacar sudah hilang dari Indonesia, kemudian difteri, karena itu mari kita laksanakan program untuk COVID-19 begitu vaksinnya diumumkan sudah aman dan manjur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mari kita sama-sama dukung supaya ini bisa kita lakukan, karena vaksinasi sudah terbukti sebagai sarana kesehatan untuk menghilangkan penyakit,” ajaknya.

Baca juga:  Balik dari Kampung, Pelaku Perjalanan Diharuskan Karantina Mandiri 5 Hari

Ia menyebutkan dalam penanganan COVID-19 ini memang membutuhkan waktu. Terlebih, vaksinasi juga memerlukan waktu sehingga prokes 3M itu tidak boleh lepas. “Sekali lagi saya ingatkan, biasakan hidup sehat, kemudian mari kita jaga keamanan diri kita agar tidak tertular dengan 3M. Berikutnya, mari kita dukung pelaksanaan vaksinasi dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh kita. Begitu vaksin sudah hadir, masyarakat diharapkan yakin bahwa vaksin itu dikembangkan oleh para peneliti dan dokter sehingga tingkat keamanan dan efektivitasnya juga baik. Perlu diingat, biaya vaksinasi jauh lebih murah daripada diobati karena sakit,” tutupnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *