DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Kota Denpasar telah mengucurkan dana kepada 36 cabor dari total 40 pengkot cabor, yang bernaung di bawah KONI Denpasar. Ke-36 pengkot cabor telah menerima kucuran dana masing-masing Rp 35 juta.
Akan tetapi, jika selama pandemi Covid-19 pada 2020 ini, belum menyelenggarakan event Piala Wali Kota. Mereka pun diminta mengembalikan dananya.
Hal itu dilontarkan Sekum KONI Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena, di KONI Denpasar, Rabu (2/12). Dikemukakan, batas waktu penyelenggaraan event Piala Wali Kota sampai dengan November.
Namun, jika belum terlaksana karena situasi wabah virus corona ini, maka pengkot cabor diminta mengembalikan dananya ke rekening KONI Denpasar. “Kami membatasi penyelenggaraan event Piala Wali Kota telah berakhir, dan jika belum terlaksana sebaiknya dana Rp 35 juta dikembalikan, sebab kami khawatir jadi temuan,” ujar Erwin.
Menurut dia, KONI Denpasar telah mengakui untuk tahun 2020 ini, tidak semua bantuan Pemkot Kota Denpasar bisa digunakan. Oleh sebab itu, Erwin meyakinkan KONI Kota Denpasar bakal mengembalikan sisa anggaran ke kas Pemkot Denpasar. “Kami telah melakukan dengar-pendapat bersama DPRD Denpasar. Intinya, untuk tahun 2020 ini kami harus mengembalikan Rp 8,2 miliar,” sebut Erwin.
Hanya, sejauh ini Erwin belum mengkalkulasi total dana yang harus dikembalikan. “Sebab, kemungkinan saja bisa bertambah, misalnya pengkot cabor yang belum melaksanakan Piala Wali Kota, konsekuensinya kami harus mengembalikan ke Pemkot Denpasar,” terang dia.
Selain dana penyelenggaraan Piala Wali Kota, kata dia, untuk 2020 ini terdapat pos-pos yang belum bisa disalurkan. Dia mencontohkan, dana try out bagi atlet otomatis tidak bisa cair, karena situasi wabah virus corona. Selain itu, dana atlet unggulan Kota Denpasar yang masuk dalam program Denpasar Emas, juga belum bisa dikucurkan.
“Kami menjaring atlet unggulan yang masuk Denpasar Emas itu, berdasarkan laporan dari pengkot cabor, yang dihuni atlet peraih emas Porprov Bali di Tabanan 2019, ditambah atlet juara di ajang Piala Wali Kota,” tuturnya.
Dalam waktu dekat ini, induk organisasi olahraga di ibu kota provinsi Bali ini, akan menyelenggarakan Muskot KONI Denpasar pasca Pilwali, 9 Desember. Yang jelas, Ketua KONI Kota Denpasar IB Toni Astawa, hingga kini mendapat dukungan 20 suara. “Kami tidak memaksa, merekayasa, atau mengintervensi kepada pengkot cabor dan surat dukungan itu murni dilayangkan pengkot cabor,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)