TABANAN, BALIPOST.com – Areal pintu masuk gerbang kampus Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali di Desa Samsam, Kerambitan tampak ditutup dengan plang. Sebanyak empat orang petugas keamanan nampak berjaga, Kamis (3/12).
Ini dilakukan untuk mencegah keluar masuk orang ataupun pegawai, mengingat di sekolah milik Kementrian Perhubungan ini tengah dilakukan isolasi/karantina para mahasiswa yang terkonfirmasi COVID-19. Data terbaru, sebanyak 238 orang dari total mahasiswa 311 orang atau hampir 80 persennya terpapar virus Corona.
Ini disampaikan langsung Direktur Poltrada Bali Bambang Wijanarko, saat jumpa pers bersama awak media yang difasilitasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Tabanan. Hadir pula memberikan penjelasan lonjakan penambahan kasus di wilayah Tabanan, Sekretaris Satgas Covid19 Tabanan, I Gede Susila dan Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika.
Bambang Wijanarko menjelaskan, sejatinya Poltrada sampai saat ini belum ada pembelajaran tatap muka (PTM). Hanya saja mahasiswa yang merupakan mahasiwa baru ini dipanggil untuk kegiatan pengenalan kampus.
Itupun waktunya tidak lama, dan rencananya akan segera dipulangkan dan akan dilanjutkan dengan pelajaran jarak jauh. Para mahasiswa sebelum masuk kampus sudah membawa hasil swab tes dan hasilnya negatif.
Selama di kampus atau mulai 11 November, lanjut kata Bambang, mereka tidak diperbolehkan keluar sama sekali dari lingkungan kampus. Bahkan orangtua yang mengantar anaknya hanya sampai gerbang kampus.
Dan selama di lingkungan kampus, para mahasiswa hanya berhubungan dengan pegawai kesehatan dan pengasuh. “Pimpinan tegas meminta agar para mahasiswa baik masuk ataupun pulang ke rumah dalam kondisi sehat. Jadi kami lakukan rapid antigen ternyata ada beberapa mahasiswa kami hasilnya positif. Dari hasil inilah kami langsung koordinasi dengan Satgas Provinsi dan akhirnya ditindaklanjuti dengan pengambilan swab bagi seluruh mahasiswa dan pegawai yang sempat dekat dengan mereka,” terangnya.
Diakui Bambang, meski terkonfirmasi positif, namun ratusan mahasiswa Poltrada memang tanpa gejala. Dan selama karantina, sudah diberikan penambahan suplemen susu, vitamin, telur, madu dan minyak kayu putih untuk menjaga stamina sehingga bisa segera sembuh.
Juga penggunaan nebulizer tiga kali sehari dihirup masing masing lima detik. “Memastikan lagi kondisi mereka, rencananya Sabtu tanggal Desember nanti akan dilakukan swab tes lanjutan. Jika memang benar-benar hasilnya dipastikan negatif baru dipulangkan ke rumah masing-masing, dan dipastikan pulang dalam kondisi sehat,” ucapnya.
Dan untuk pegawai administrasi tidak diperbolehkan masuk ke arel kampus. Yang mendampingi mahasiswa jalani karantina hanya tenaga kesehatan dan pengasuh. “Untuk makan dari awal dan akhir memakai boks bukan prasmanan, dan pengantar makan tidak boleh masuk hanya boleh sampai pos satpam dibawa petugas asuh dan nantinya diambil oleh ketua regu, jadi tidak ada bertemu langsung,” terangnya.
Sementara itu Sekretaris Satgas I Gede Susila mengatakan, selain klaster Poltrada, lonjakan kasus di Tabanan mulai awal November salah satu penyebabnya karena peningkatan 3T yang sangat massif (Tracing, Testing, Treatment) yang sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal ini adalah upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di masyarakat. (Puspawati/balipost)