DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet lompat jauh dan jangkit andalan Bali Maria Natalia Londa, menunggu surat panggilan Pelatnas, guna persiapan SEA Games di Vietnam, pada November 2021. Biasanya, surat resmi panggilan Pelatnas SEA Games dari PB PASI dilayangkan pada Januari.
Ditemui di Denpasar, Jumat (4/12), Maria menuturkan, selama ini dirinya berlatih bersama atlet lompat jangkit dan jauh lainnya Ni Luh Mita Yuni, ditangani pelatih Ketut Pageh. “Saya bersama Mita Yuni sudah pasti turun di nomor lompat jauh dan jangkit, pada PON Papua 2021,” ungkap Maria Londa.
Maria selama pandemi covid-19 ini, merasa jenuh berlatih terus-menerus. “Saya bosan berlatih melulu tanpa tampil pada event,” keluhnya. Padahal, untuk event berskala nasional biasanya rutin digelar, seperti Jatim Open, Jateng Open, Jabar Open, serta kejurnas atletik. “Oleh karena tidak pernah ikut lomba pada berbagai kejuaraan, maka prestasi saya belum bisa diketahui, termasuk pelatih tak bisa melakukan evaluasi selama saya tampil,” beber Maria Londa.
Ia mengemukakan, prestasi pada SEA Games di Filipina 2019 menyumbang emas di nomor lompat jauh, sedangkan lompat jangkit merebut perak. “Untuk nomor lompat jangkit, peraih medali emas disabet atlet Thailand,” ujar Maria. Selama ini Maria Londa berlatih fisik di Pantai Seminyak, Lapangan Mengwi, Stadion Ngurah Rai, serta GOR Lila Bhuana.
Maria cukup lama malang-melintang terjun pada hajatan multievent dua tahunan antarnegara Asia Tenggara ini. Maria memulai turun pada SEA Games di Laos (2009) merebut 2 perunggu. Selanjutnya SEA Games di Indonesia (2011) merebut 2 perak, kemudian SEA Games di Myanmar (2013) mendulang 2 emas. Sukses itu berlanjut hingga pada SEA Games di Singapura (2015), Maria kembali mengawinkan 2 emas di nomor lompat jauh dan jangkit.
Event berikutnya, SEA Games di Malaysia (2017) merebut 2 perak. “Saya sudah turun pada SEA Games selama enam kali, dan jika kembali berlaga pada SEA Games di Vietnam pada 2021, maka saya turun pada SEA Games selama tujuh kali berturut-turut. Saya berharap SEA Games di Vietnam bisa memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negara ini,” sebut dia.
Maria mengakui, event PON Papua dan SEA Games jadwalnya terlalu mepet. Karena itu, dirinya juga belum bisa memutuskan seandainya dipanggil Pelatnas. “Program Pelatda PON dan Pelatnas SEA Games kan berbeda. Saya juga belum mengetahui pola latihannya, sedangkan sebelumnya saya pernah dipanggil Pelatnas, namun tetap berlatih di Bali dan diizinkan PB PASI,” terangnya. (Daniel Fajry/Balipost)