BANGLI, BALIPOST.com – Proyek rehabilitasi dan rekontruksi jembatan Siakin-Pinggan di Kecamatan Kintamani sudah hampir tuntas dikerjakan. Namun, pada Sabtu (5/12) senderannya tiba-tiba ambrol.
Putu Dedy Upariawan selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Tahun Anggaran 2020 dikonfirmasi Minggu (6/12) mengatakan, peristiwa ambrolnya proyek tersebut terjadi pada Sabtu siang. Bagian proyek yang ambrol yakni senderan atau dinding penahan tanah jalan menuju jembatan.
Penyebab ambrolnya senderan karena tak kuat menahan terjangan limbah air hujan yang mengalir ke arah proyek. “Yang rusak senderan jalannya saja. Sedangkan jembatannya masih utuh, kokoh,” ungkapnya.
Dikatakan Dedi, sesuai kontrak, proyek rehabilitasi dan rekontruksi jembatan Siakin-Pinggan itu dikerjakan mulai 24 Juli sampai 20 Desember 2020 dengan anggaran Rp 4,3 miliar lebih. Sumber pendanaan dari hibah pemerintah pusat. Kontraktor yang mengerjakan PT Sanur Jaya Utama.
Sebelum terjadinya bencana senderan ambrol, proyek itu direncanakan tuntas dan diserahterimakan 14 Desember mendatang. “Sebelum ambrol, pengerjaan proyek sudah mencapai 92 persen,” terangnya.
Lanjut disampaikan, pihaknya bersama pihak terkait sudah melakukan investigasi terkait ambrolnya senderan proyek tersebut. Proyek itu saat ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
Pihaknya telah meminta kontraktor yang mengerjakan untuk melakukan perbaikan senderan di sisa waktu yang singkat ini. Sebelum tahun anggaran berakhir.
Direncanakan perbaikan senderan dilakukan dengan kontruksi full beton. “Kalau dengan pemasangan batu tidak memungkinkan waktunya,” ujarnya.
Meski mengejar waktu, pihak rekanan telah diminta untuk tetap memperhatikan kualitas pengerjaan proyek tersebut. (Dayu Swasrina/balipost)