Fahmi Ali. (BP/nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan empat pebiliar ke PON Papua. Mereka adalah Oei Kim Han, Made Marsel Tirta, Irwan Limardi (putra), serta Dhitya Octora (putri). Mereka berlaga pada turnamen internasional Bali Open di Kuta 7-16 Desember.

Pelatih PON Willy Soedarno, di Denpasar, Senin (7/12) menuturkan, turnamen Bali Open terakhir digelar di Denpasar, pada 2017. Alhasil, juaranya direbut Jerico B Nares (Filipina) dan juara II atlet PON Bali Irwan Limardi. “Kami harapkan Irwan bisa merebut gelar juara pada Bali Open 2020 ini,” harap Willy.

Baca juga:  Lampaui Target, Penyaluran KUR Mikro BRI Bali-Nusa Tenggara Tembus Rp 9,2 T

Sementara, Direktur Event Fahmi Ali mengemukakan, Bali Open pada 2017 melibatkan tujuh negara. “Namun pada tahun ini hanya tiga peserta asing dari Filipina, yakni Dyanar, Jundel Mason, dan Bong Bata,” jelas Fahmi. Menurut dia, animo peserta pada turnamen yang mulai digulirkan sejak 1998 ini cukup membludak. Bahkan, sesuai dengan jumlah pendaftar mencapai 186 pebiliar.

Padahal, kata Fahmi, idealnya Panpel memerlukan 128 peserta. Oleh karena pesertanya banyak, maka diawali babak penyisihan, kemudian meloloskan 64 pebiliar yang melaju ke babak utama. “Peserta dibagi dalam dua grup, jalur winner dan loser, mulai babak ini diberlakukan double elimination. Artinya, jika pebiliar mengalami dua kekalahan baru tersingkir,” ucap Fahmi.

Baca juga:  Irwan Limardi Hanya Turun di "Single"

Selanjutnya, Fahmi menerangkan, babak 32 besar mulai berlaku sistem gugur. “Babak 64 kami gelar sehari, kemudian sisanya 32 besar sampai final juga memerlukan waktu sehari,” kata dia. Event ini mempertandingkan dua kategori, yakni bola-9 open handicap serta bola-10 open.

Turnamen ini sangat bergengsi dan diikuti seluruh atlet PON sebagai ajang try out. Kendati kejuaraan ini bersifat terbuka, namun sederet pebiliar junior dipastikan ambil bagian, seperti Excel, Albert dan Derin. “Saya optimis, ke depan bakal muncul pebiliar muda berbakat dan bertalenta,” kata dia. Selain itu, ajang ini dimeriahkan pebiliar putri seperti Anita, Nonik, Fatra, Tatik dan Rina. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Pasarkan Properti Secara Ilegal, Rudenim Deportasi WN Uzbekistan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *