DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan Paiketan Krama Istri (Pakis) Provinsi Bali memang terbilang baru. Namun, Pakis siap bersinergi dengan TP PKK Provinsi Bali untuk mendukung dan mendorong implementasi program-program dalam visi daerah Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Termasuk mensosialisasikan tagline “ingat pesan ibu” terkait penerapan protokol kesehatan 3M untuk mencegah Covid-19. “Organisasi ini adanya di Majelis Desa Adat, punya peranan yang tidak jauh-jauh dari PKK maupun Dekranasda. Tapi ranah bergeraknya spesifik di wilayah adat,” ujar Manggala Utama Pakis Bali, Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster dalam acara dialog interaktif Perempuan Bali Bicara di Bali TV, Senin (7/12).
Menurut Putri Suastini, baik PKK, Dekranasda maupun Pakis sama-sama dikomandoi oleh perempuan. Dasarnya adalah karena perempuan khususnya ibu, bergerak dengan penuh cinta dan kasih sayang.
PKK misalnya, memiliki tujuan dan visi misi untuk menjadikan keluarga yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berbudi pekerti, sehat dan sejahtera lahir bathin. Begitu juga Pakis Bali, juga bertujuan menjadikan keluarga yang berbudi pekerti luhur, serta paham akan tanggung jawabnya terhadap adat, agama dan budaya di Bali.
“Ketika saya pegang keduanya sebagai Ketua PKK dan Manggala Utama, sekali bergerak, dua pergerakan ini akan berjalan dan mengerucut pada satu tujuan bersama,” jelas Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Bali ini.
Putri Suastini menambahkan, sinergi antara PKK dan adat ini tentunya dapat menjaga kekuatan tanah Bali beserta krama Bali itu sendiri. Walaupun terbentuk belum genap tiga bulan, namun Pakis Bali memiliki tanggung jawab yang jelas.
Seperti organisasi lainnya, juga turut andil dalam mewujudkan visi, misi, serta program pemerintah Provinsi Bali. Yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sakala-niskala.
“Kita harus bisa lebih bergegas supaya bisa mengharmoniskan langkah kita, mensejajarkan langkah kita bersama-sama untuk membantu pemerintah, baik di wilayah kedinasan maupun di wilayah adat,” paparnya.
Bicara program, Putri Suastini memastikan tidak akan tumpang tindih antara PKK dan Pakis Bali. Namun sebaliknya akan saling mendukung. Bila PKK memiliki 10 program pokok, maka di Pakis Bali sudah ada pasayahan atau bidang-bidang.
Walaupun ada kemiripan, hal itu justru membentuk sinergi satu sama lain karena wilayah yang berbeda. TP PKK ruang lingkupnya adalah kedinasan, sementara Pakis Bali lebih ke masalah adat.
“Sudah jelas di suatu desa, Ketua TP PKK adalah istri Kepala Desa sedangkan Ketua Pakis Bali adalah istri Jro Bendesa. Dari keduanya tersebut selama ini sudah dalam ranah ruang lingkup yang beda dan keduanya menjalankan fungsinya secara beriringan,” jelasnya.
Ketua Harian/Manggala Pakis Bali, TIA Kusuma Wardhani mengatakan, Pakis Bali merupakan salah satu implementasi Perda No.4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Organisasi ini lahir dengan tugas mulia untuk menjaga tiga hal dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Yakni, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali, mensejahterakan masyarakat, serta menjaga kelestarian alam dan budaya Bali. “Kalau kita melihat Nangun Sat Kerthi Loka Bali itu, filosofinya adalah Tri Hita Karana, kemudian kearifan lokal yang kita miliki adalah Sad Kerthi,” ujarnya.
Menurut TIA Kusuma Wardhani, keanggotaan Pakis Bali dibuat sangat ramping agar bisa bergerak cepat. Terdiri dari krama istri adat di masing-masing desa adat, yang melaksanakan kegiatan mendukung kegiatan desa adat dan upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga melalui adat, agama, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal, pendidikan dan olahraga, kesehatan, ekonomi, dan bidang lainnya.
Tugas utama Pakis Bali adalah untuk memelihara dan memberikan pemahaman kepada generasi penerus krama adat di Bali tentang nilai-nilai masa lalu. Baik menyangkut agama, budaya, adat maupun tradisi Bali.
Di sisi lain, pihaknya juga siap bersinergi dengan TP PKK dalam mensosialisasikan program-program pemerintah. Mengingat, hal tersebut sudah masuk dalam AD/ART organisasi.
“Bahkan selama pandemi Covid-19 ini, Pakis Bali aktif terus mensosialisasikan gerakan Ingat Pesan Ibu 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” imbuhnya. (Rindra Devita/balipost)