Gelombang pasang mengakibatkan lapak pedagang di kawasan Pantai timur Pura Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng dihempaskan ombak. Menyusul kejadian itu, aktivitas pengunjung ke kawasan ini ditutup sementara. (BP/Ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Aktivitas pedagang di kawasan Pantai Penimbangan terutama di sebelah timur Pura Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng Minggu (6/12) terhenti total. Ini karena gelombang pasang melanda kawasan itu sejak Minggu (6/12) dini hari sekitar pukul 00.21 wita. Menyusul kejadian itu, untuk sementara Pantai Penimbangan ditutup sampai kondisi cuaca kembali normal.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari Gede Wiadnyana menuturkan, pada Sabtu (5/12) cuaca laut masih normal. Mulai Minggu (6/12) dini hari gelombang tiba-tiba bertambah tinggi. Ini dibarengi dengan angin kencang dan hujan deras. Sejak itu, gelombang dengan ketinggian bervariasi antara 1 sampai 2 meter menerjang. “Saya di telpon oleh kakak sekitar pukul 00.21 wita dan saat itu ombak sudah besar diikuti angin kencang dan hujan,” katanya.

Baca juga:  Abrasi, Habitat Tukik di Tegal Besar Terancam

Akibat gelombang pasang itu, perlengkapan pedagang seperti meja, kursi, hingga panggung pementasan live musik yang terpasang di pinggir pantai dihempaskan gelombang. Beruntung, para pemilik warung itu dengan cepat menyelamatkan perlengkapan mereka, sehingga tidak sampai hanyut ke tengah laut. “Karena kebanyakan pedagang berjaga di warugngnya, sehingga pada waktu ombak naik mereka langsung menyelamatkan perlengkapan berdagang, sehingga tidak sampai hanyut ke tengah laut,” jelasnya.

Baca juga:  Prioritas untuk Bayar Gaji Pegawai

Senada diungkapkan penggiat Zave Penyu Penimbangan Gede Dedy Yastika. Pria yang akbrab disapa Melor ini menyebut, gelombang pasang ini baru awal memasuki musim hujan. Pengalaman sebelumnya, gelombang pasang masih berpeluang terjadi hingga menginjak Januari 2021.

Atas kejadian ini, Dedy dan pengelola warung dan para penggiat Zave Penyu dan Pokmaswas Penimbangan Lestari tetap waspada. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sementara aktivitas warung dan konservasi penyu dihentikan sembari menunggu cuaca kembali normal. “Sudah menjadi siklus alam setiap tahun, aktivitas baik warung konservasi untuk semnetara dihentikan dulu sambil melihat situasi kalau sudah normal, kita akan beraktifitas kembali,” jelas Melor.

Baca juga:  Akhir Tahun, Pelancong ke Luar Negeri Meningkat

Hingga Senin (7/12) kemarin gelombang di Pantai Penimbangan masih tinggi. Aktivitas pedagang dan pengunjung masih sepi. Namun demikian anggota Pokmaswas Penimbangan Lestari dan nelayan masih beraktifitas di pantai. Mereka berjaga sembari memberi informasi kepada pengunjung atau warga yang tetap berekreasi meski cuaca buruk sedang melanda perairan Bali Utara. Personel pokmaswas dan nelayan mengingatkan pengunjung dan warga agar tidak berenang dan beraktivitas lain. (Mudiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *