DENPASAR, BALIPOST.com- Mulai tahun 2021, proses belajar mengajar (PBM) tatap muka (offline) di tengah pandemi Covid-19 diterapkan. Sekolah-sekolah dan perguruan tinggi pun telah melakukan berbagai skema persiapan untuk menerapkan kembali pembelajaran tatap muka, dengan syarat tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan ketat.
Sehingga ketika sistem pembelajaran tatap muka diberlakukan, tidak ada klaster penyebaran Covid-19 di lembaga pendidikan. Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A. mengatakan, selaku Badan Hukum Penyelenggara Pendidikan Tinggi Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memastikan proses pendidikan berjalan dengan baik. Tidak hanya dari segi keuangan, namun memastikan jalannya penerapan prokes di tengah pandemi Covid-19 juga sangat penting dilakukan.
Apalagi, tahun 2021 sistem pembelajaran tatap muka akan diterapkan. “Meskipun dinamika penerapan proses pembelajaran tatap muka masih bergulir, namun kami di Unhi Denpasar telah siap untuk menerapkan kembali sistem pembelajaran tatap muka atau secara offline. Karena kalau sistem pembelajaran sistem online terus dilakukan juga sulit. Tentu penerapan pembelajaran tatap muka ini wajib tetap menerapkan prokes lebih ketat lagi,” ujar Ardhana, Senin (7/12).
Selama proses pembelajaran daring, katanya, Unhi Denpasar telah melakukannya dengan maksimal. Prokes melalui 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak ketat dilakukan. Bahkan, apabila ada pegawai atau tamu yang bergejala Covid-19 ditolak masuk kampus.
Sehingga bagi pegawai yang sempat melakukan kunjungan ke luar daerah wajib menunjukkan hasil rapid test ketika beraktivitas di Kampus Unhi Denpasar. ‘’Kita tidak mau coba-coba, karena ini masalah nyawa. Kita tahu pendidikan dan ekonomi itu penting, tetapi nyawa lebih penting lagi,’’ tegasnya. (Winatha/balipost)