Ketua Tim Pemenangan Jaya Wira, Made Urip bersama Sekretaris DPC PDIP I Nyoman Arnawa dan pengurus DPC PDIP I Made Muskadana dan Ketua BSPN PDIP cabang Tabanan I Nyoman Kartika. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Pasangan paket calon Dr. I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) mengklaim unggul dari Paket calon AA Panji Astika dan Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi). Ini hasil dari hitung cepat yang dilakukan PDIP.

Raihan kemenangan mencapai 73 persen. Dari hitung cepat perolehan suara sementara yang dilakukan tim Jaya Wira bersama Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan cabang Tabanan, Rabu (9/12), menurut Ketua Tim Pemenangan Jaya Wira, Made Urip hingga pukul 17.00 WITA data yang masuk dari sepuluh kecamatan yang ada. Pihaknya yakin peta kemenangan terlihat jelas. “Dari kalkulasi data yang masuk dari sepuluh kecamatan, peta kemenangan di angka 73 persen,” terangnya.

Baca juga:  PDIP Rekomendasi Nawacita di Pilkada Badung, Suyasa Ucapkan Selamat

Raihan suara tertinggi ada di Kecamatan Marga 84 persen, selain ada juga yang tembus 74 persen dan 82 persen. Bagi Urip, semua raihan ini tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat dan kerja maksimal mesin partai.

Apalagi di dua kecamatan yang sempat diprediksi raihan persentase rendah yakni Baturiti dan Kediri. Ternyata, khusus di Kecamatan Baturiti raihan suara meningkat signifikan hampir 74 persen, begitu juga di Kecamatan Kediri yang diprediksi 60 persen justru di angka 71persen. “Persentase terendah justru di Kecamatan Kerambitan hanya 65 persen, dan ini kedepan akan perlu dievaluasi lagi,” terangnya.

Baca juga:  Awali Kampanye, Paslon Pilbup Tabanan Teken Pakta Integritas

Sementara itu ditambahkan Sekretaris DPC PDIP Tabanan, I Nyoman Arnawa meski ada peta kemenangan dari hasil hitung cepat yang dilakukan, pihaknya tidak menampik ada desa dan banjar untuk suara Jaya Wira kalah. “Ada sejumlah banjar yang memang suaranya kalah meski tipis yakni di Penebel sekitar 3 banjar dan Kediri 4 banjar, dan satu desa yakni di desa Kediri, ini akan kami evaluasi kedepannya,” terangnya.

Baca juga:  Seorang Perempuan Nekat Coba Bunuh Diri di Jembatan Yeh Empas

Terkait dengan kalah suara di banjar dan desa tersebut, diklaim oleh Arnawa lantaran di masa pandemi Covid-19 untuk sosialisasi ketemu langsung dengan masyarakat memang terbatas. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *