Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak donor darah di Kesdam, Denpasar. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banyak pasien COVID-19 sembuh dan salah satu faktor pendukungnya adalah donor darah plasma konvalesen. Namun saat ini stok darah tersebut kosong padahal kebutuhan sangat tinggi.

Oleh karena itu Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengharapkan masyarakat jangan takut donor darah, terutama bagi pasien COVID-19 yang sembuh. “Sebetulnya kalau diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang baik tidak masalah (donor darah). Pasti direncanakan dengan baik, semua sudah diperhitungkan, saya yakin tim dokter tidak mungkin mengorbankan orang. Kami juga ingin buktikan bahwa tidak ada masalah dengan donor darah tersebut,” tegas Pangdam Mayjen Maruli, didampingi Kasdam Brigjen TNI Candra Wijaya, disela-sela kegiatan donor darah dalam rangka memperingati Hari Juang di Kesdam IX/Udayana, Denpasar, Jumat (11/12).

Baca juga:  Rakor Persiapan KTT G20, Pangdam Ingatkan Dukungan Logistik dan Jalur Tikus

Mayjen Maruli berharap bisa segera keluar dari masa pandemi ini. Dalam kegiatan tersebut, ada 315 orang mengikuti donor darah biasa dan 30 orang donor darah plasma konvalesen. Mantan Komandan Paspampres ini menyatakan, kegiatan tersebut dibuka untuk umum dan mayoritas diikuti anggota kodam dan Korem 163/Wira Satya.

“Masa pandemi ini PMI kesulitan karena orang mau donor agak takut. Kami juga ingin buktikan bahwa tidak ada masalah dengan donor darah tersebut (plasma konvalesen). Sudah tiga kali laksanakan,” kata mantan Kasdam IV/Diponogoro ini.

Pangdam menegaskan sampai saat ini anggotanya yang terpapar COVID-19 sudah sembuh semua. Namun pihaknya tetap menekankan ke anggota tetap mengantisipasinya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga:  Penanganan Pandemi, Hari Ini Ada Dua Rekor Baru Terpecahkan

Mayjen Maruli menyarankan ke Ketua PMI Bali agar pelaksanaan donor darah diatur tiap satu atau dua bulan. Karena biasanya hampir di seluruh wilayah donor darah dilakukan menunggh HUT atau perayaan hari besar. “Bisa diatur tiap dua atau tiga bulan. Kasdam bisa koordinir sehingga donor darah bisa dilakukan kontinyu dan terencana dengan baik. Di wilayah lain sudah terkoordinir dengan baik. Kegiatan kami tidak selalu untuk anggota, tapi juga mendukung masyarakat,” tegasnya.

Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan, sejak pandemi COVID-19 pihaknya mengalami kesulitan penyiapan stok darah. Tapi berkat dukungan dan kerja sama Pangdam serta jajarannya bisa meringankan dan membantu pemenuhan stok darah. “Sampai sekarang banyak kebutuhan darah plasma konvelansi, Sedangkan saat ini stok darah kosong. Padahal bisa bantu penanggulangan COVID-19,” ujarnya.

Baca juga:  Minat Generasi Muda Mendonorkan Darah Mulai Terbangun, Di 2022 Naik 35 Persen

Menurutnya, kebutuhan darah konvalense sangat tinggi. Oleh karena itu donor darah plasma konvalensen perlu digalakkan dan PMI akan berkoordinasi dengan satgas dan rumah sakit untuk menggalang pasien COVID-19 sudah sembuh.

Kepala Uji Transfusi Darah PMI Bali dr. I Gede Wiryana Patra Jaya menambah, respon terapi darah plasma konvalesen sangat positif. Meskipun tidak semua bisa sembuh karena ada penyakit lain, tapi sampai saat ini 80 persen membantu penyembuhan pasien COVID-19.  (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *