BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangli berkeinginan menambah kembali koleksi buku bacaan yang ada. Namun hal itu belum bisa dilakukan di tahun 2021 mendatang. Kendalanya karena anggaran yang tersedia sangat terbatas.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangli I Wayan Sugiarta Jumat (11/12) mengatakan, pihaknya berkeinginan melakukan penambahan bahan bacaan setiap tahun. Penambahan bahan bacaan menurutnya perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menarik minat masyarakat mengunjungi perpustakaan.
Rata-rata bahan bacaan yang ada di Perpustakaan Bangli saat ini sudah terbitan lama. “Kalau buku itu kan selalu ada terbitan terbaru. Kalau anak sekolah kan kurikulum terus berubah dan kebutuhan selalu berubah. Sehingga perlu dilakukan penambahan bahan bacaan baru,” kata Sugiarta.
Mantan Kabag Pembangunan itu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan survey untuk mengetahui bahan bacaan apa saja yang perlu ditambah. Namun mengenai hasilnya, Sugiarta mengaku belum menerima laporan dari kabidnya. Survey kebanyakan dilakukan terhadap anak sekolah dan mahasiswa. “Di dekat perpustakaan juga kan ada kampus, mahasiswa sering kesana. itul yang kami survey apa kebutuhannya,” ujarnya.
Diungkapkan Sugiarta, pada tahun 2020, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangli sebenarnya telah menganggarkan dana Rp 26 juta untuk pengadaan buku bacaan. Namun batal karena anggaran yang ada terkena refocusing unuk penanganan covid-19.
Disinggung mengenai rencana pembuatan e-Library (perpustakaan digital) termasuk e-arsip, dikatakan masih dipersiapkan. Pihaknya harus membuat aplikasinya dan melakukan kerjasama dengan penerbit buku. Tentunya perlu dukungan anggaran untuk merealisasikannya. Terkait hal itu pihaknya berencana melakuakn studi banding ke kabupaten Buleleng. Pihaknya akan belajar mengenai konten-konten dalam e Library dan e -arsip. (Dayu Rina/Balipost)