Bupati Artha bersama jajaran Forkopimda membuka CHSE ditandai dengan pemukulan kentongan bersama di Anjungan Betutu Gilimanuk. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST com – Guna mendukung bangkitnya ekonomi khususnya dunia pariwisata di Jembrana, digelar sosialisasi Cleanliness, Healthy, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE). Acara ini dilaksanakan Pemkab Jembrana dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Pembukaan Sosialisasi dan Implementasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability) oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, Senin (14/12) di Anjungan Betutu Gilimanuk. Kegiatan akan digelar selama lima hari kedepan bergiliran dimasing – masing kecamatan.

Nampak hadir pada kegiatan tersebut, Sekda Kabupaten Jembrana I Made Sudiada, Asisten 3 Setda Kabupaten Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Pimpinan OPD di Lingkup Pemkab Jembrana serta Camat Melaya I Putu Gde Oka Santhika.

Tujuan lainnya melalui sosialisasi, salah satu upaya memutus mata rantai Covid-19, Pemerintah Kabupaten Jembrana tidak henti-hentinya mengedukasi kepada masyarakat Jembrana untuk menerapkan Protokol Kesehatan.

Diharapkan melalui Duta CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability) diharpakan menjadi ujung tombak pemerintah mengedukasi Protokol Kesehatan kepada semua lapisan masyarakat.

Baca juga:  Indonesia Ajak Anggota G20 Bangkit Bersama

Pembukaan Sosialiasi Implementasi Protokol CHSE bagi Asosiasi Pariwisata Jembrana yang dilokasikan di Anjungan Betutu Gilimanuk ditandai dengan pemukulan Kulkul bersama oleh Bupati Artha

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jembrana, I Nengah Alit menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini guna memaksimalkan sosialisasi penerapan CHSE secara konprehensif bagi pelaku usaha pariwisata.

Sosialisasi juga ditujukan kepada Generasi muda dan Instansi Pemerintah, Industri Ekonomi Kreatif serta tokoh Masyarakat di Destinasi Wisata dan sebagai langkah persiapan Pelaksanaan Penerapan Standarisasi Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru untuk seluruh masyarakat di Destinasi Wisata.

Kegiatan sosialisasi dan implementasi CHSE ini merupakan bantuan dari kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif dalam bentuk hibah pariwisata. Dengan tujuan membantu pemerintah daerah yang sedang mengalami gangguan finansial akibat penurunan PAD akbiat Pandemi Corona Virus disease 2019 (COVID-19).

Baca juga:  Ny. Putri Koster : Jadikan Kain Tradisional Tuan Rumah di Negeri Sendiri

“Adapun Kegiatan Sosialisasi dan Implementasi CHSE (Clienliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) ini akan dilaksanakan di 5 kecamatan di Kabupaten Jembrana mulai hari ini sampai dengan 18 Desember 2020, dengan total jumlah peserta di masing-masing Kecamatan sebanyak 40 orang da merupakan perwakilan dari unsur pelaku usaha Pariwisata, Tokoh masyarakat, Instansi Pemerintah, Industri Ekraf, dan Generasi Muda,” ucapnya.

Di sisi lain, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan ditengah pandemi saat ini, dukungan pemerintah pusat dan Bali memberikan manfaat lebih bagi perkembangan pariwisata Jembrana saat ini, termasuk kegiatan sosialisasi CHSE. Ia percaya dengan penerapan protokol kesehatan serta promosi pariwisata yang tepat maka pariwisata Jembrana akan kembali bangkit dan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi peningkatan perekonomian masyarakat.

“Untuk itu diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat Jembrana untuk ikut mensukseskan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita jadikan penerapan protokol kesehatan sebagai trend baru kehidupan masyarakat yang produktif dan aman COVID-19. Kepada peserta saya ucapkan selamat mengikuti sosialisasi CHSE. Jadilah agen-agen perubahan yang menginspirasi bagi seluruh masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan,” pungkas Artha.

Baca juga:  Masih Ditemukan, Rhodamin B di Makanan Tradisional

Kendati ikut terdampak akibat situasi pandemi yang telah berlangsung lama, Artha menilai Pemkab Jembrana masih berhasil menangani COVID-19 dengan baik. Terbukti dengan pertumbuhan PAD Jembrana selama masa pandemi COVID-19 tetap tumbuh naik 9,02 persen.

“Kita berharap pertumbuhan PAD ini akan diikuti bangkitnya sektor pariwisata. Tingkat kunjungan wisatawan kembali meningkat. Malah pada September tercatat mencapai 11 ribu lebih kunjungan wisatawan lokal. Karena itu saya percaya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta promosi wisata yang tepat maka pariwisata Jembrana akan bangkit kembali,” tandasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *