Salah seorang paranormal, I Made Eka Swandi membantu proses pencarian korban secara niskala saat menyampaikan apa yang dilihatnya kepada tim Basarnas, Senin (14/12). (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Proses pencarian seseorang penyelam yang hilang saat melakukan penelitian di bawah laut perairan Tapekong, Candidasa, Karangasem terus dilakukan. Sampai proses pencarian memasuki hari ketiga, Senin (14/12), Tim gabungan Basarnas, Polair Karangasem dan Bakamla masih belum membuahkan hasil.

Basarnas mengalami kendala dalam proses pencarian karena cuaca ekstrem. Bahkan, paranormal terus ikut membantu proses pencarian secara niskala dan meminta korban agar dimunculkan kepermukaan.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Widnyana, mengatakan, pencarian korban terus dilakukan. Proses pencarian hari ketiga, untuk RIB boat Basarnas turun dari Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, sedangan untuk tim Bakamla turun dari Pelabuhan Padangbai, Manggis. “Untuk Basarnas turun sekitar pukul 6.30 WITA, sedangkan Bakamla pukul 7.30 WITA,” ucapnya.

Baca juga:  Kembali Terjadi, Nelayan Hilang di Perairan Buleleng

Ngurah Eka, menambahkan, pencarian korban dilakukan sesuai dengan dari lokasi kejadian menuju ke arah timur sampai ke perairan Gili Selang, Seraya Timur. Kemudian, satu speed boat Paradise Bali, tim WWF Bali dengan persnonil sembilan orang diving dan dua dive master juga turun dari Pelabuhan Padangbai menuju Seraya Timur.

“Karena kondisi di lapangan memungkinkan untuk menyelam, maka dive master meyelam di Gili Selang. Karena petunjuk dari niskala, korbannya ada di sana makanya di sana dilakukan penyelaman. Dan setelah dilakukan penyelaman kurang lebih 1 jam, kemudian naik dengan hasil nihil, belum da tanda-tanda korban,” jelasnya.

Baca juga:  Pencarian Penyelam di Perairan Tapekong, Basarnas Libatkan Helikopter

Dia menambahkan, selain tim, proses pencarian juga dibantu wisatawan. Ada sebanyak sembilan orang yang melakukan penyelaman di lokasi kejadian korban hilang. “Mereka penyelam sekitar pukul 14.00 Wita. Penyelaman dilakukan sekitar 1 jam 15 menit, namun hasil sama nihil,” tegasnya.

Dalam proses pencarian, jelas Ngurah Eka, pihaknya terkendala cuaca ekstrem akibat hujan lebat di seputaran TKP. Karena cuaca buruk, tim gabunagan memutuskan untuk balik kanan ke pangkalan di Pantai Jasri.

“Proses pencarian hingga pukul 18.00 WITA. Sesuai SOP Basarnas, proses pencarian selama tujuh hari dari penerimaan pelapiran. Bila hari ini korban belum juga ditemukan, maka masih ada waktu empat hari ke depan untuk melakukan pencarian korban,” tegas Ngurah Eka.

Baca juga:  Sesolahan Sandhya Githa Nawa Ruci Buka Bulan Bahasa Bali V

Sementara, salah seorang paranormal, I Made Eka Swandi, menjelaskan, kalau dirinya sudah membantu melakukan pencarian korban dari sisi niskala untuk mempercepat proses pencarian korban. “Tadi saya sudah langsung turun ke Pantai Virgin Beach untuk melihat keberadaan korban secara niskala. Saya sudah meminta Dewa Baruna supaya memunculkan korban kepermukaan dalam kondisi apapun. Dan saya minta supaya hari ini korban bisa dimunculkan karena hari ini Tilem,” harapnya.

Menurutnya, korban tersangkut di bawah batu karang. Dan apa yang dilakukannya, sudah disampaikan kepada orangtua korban. “Semoga sekarang bisa muncul ke permukaan. Kasihan, pihak keluarga kalau sampai lama korban belum juga ditemukan,” harapnya. (Eka Parananda/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *