Suasana wisuda mengikuti protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tak hanya berimbas pada bidang kesehatan, pandemi COVID-19 juga berdampak pada sektor pendidikan. Sejumlah perguruan tinggi mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru.

Namun, kondisi ini tak terjadi di Kampus Alfa Prima. Salah satu kampus vokasi di Bali ini tetap mampu berkembang di masa pandemi.

Direktur Utama Alfa Prima, I Made Artana mengatakan, peningkatan jumlah mahasiswa baru memang tidak banyak, yakni sebesar 15 orang pada tahun ini. Namun, itu dinilainya positif karena di kampus lain rata-rata turun sangat signifikan, baik kampus vokasi maupun perguruan tinggi.

Baca juga:  Banyak Anggota Kodam Sembuh Setelah Diisolasi Terpusat

“Jadi rata-rata itu turun. Nah kalau di kita meningkat,” kata Artana di Denpasar, Selasa (15/12).

Di satu sisi, keterserapan lulusan dalam dunia kerja bahkan sangat bagus di tengah pandemi. Sebelumnya pada 2019, keterserapan lulusan di angka 60 persen. Kemudian pada saat ini 72,5 persen lulusannya sudah bekerja sebelum wisuda.

Sebelumnya pada Sabtu (12/12), wisuda ke-16 digelar di Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung. Jumlah lulusan yang diwisuda kali ini sebanyak 458 orang dari enam program studi (prodi).

Baca juga:  Lembongan Tak Bisa Membangun TPST

Yakni Prodi Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Manajemen Administrasi Perkantoran, Customer Service dan Bisnis, Manajemen Informatika dan Komputer, Komputer Akuntasi dan Perpajakan, Manajemen Keuangan dan Perbankan, serta Desain Grafis dan Animasi.

Ia menyebutkan ada dua patokan yang dipakai, yaitu berapa banyak yang bekerja sebelum wisuda dan enam bulan setelah wisuda. “Tidak mudah memang namun patut disyukuri karena di masa pandemi ini kampus Alfa prima tetap bertumbuh,” tegas Artana yang juga Ketua STMIK Primakara.

Baca juga:  Penyaluran APD Diprioritaskan untuk RS Rujukan

Artana mengungkapkan, naiknya jumlah penerimaan mahasiswa dan terserapnya lulusan Alfa Prima ini sangat berkaitan dengan mentalitas tim yang tangguh, adaptif, kreatif dan inovatif. “Nah itu yang terus kita tekankan dan selalu kita ingatkan di masa pandemi. Jadi di otaknya endak boleh ada pandemi. Boleh ada pandemi, tapi apapun bisa terjadi kan di dunia ini, tapi ya hidup harus tetap berlangsung,” kata Artana. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *