Aktivitas perekonomian di Pasar Badung. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Target perekonomian Bali bisa tumbuh 4,5 persen – 5,5 persen di 2021. Sementara triwulan III 2020, ekonomi Bali tumbuh minus sangat dalam yaitu -12,28 persen.

Menurut Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) Prof. Dr. I Wayan Suartana, berkaca dari trend pertumbuhan ekonomi Bali dari triwulan II ke triwulan III 2020 yang tumbuh  positif 1,66 persen, 2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Bali positif di atas 2 persen. Meski demikian ada beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu efektivitas vaksin COVID-19 sangat tinggi dan distribusi berlangsung lancar serta terkelola dengan baik.

Baca juga:  Berprestasi, 3 Pejabat Utama Polresta Jadi Waka Polres

Selain itu, pembatasan sosial antar negara sudah dibuka pelan-pelan dan ekonomi negara pemasok wisatawan asing mulai membaik. Sebab kalau tidak membaik akan sulit bepergian karena mereka akan mengambil prioritas dalam pengeluaran uangnya atau menunda untuk melakukan traveling.

“Kita harus realistis karena menurut saya tahun 2021 adalah tahun transisi. Bagi saya tahun 2021 yang penting pertumbuhan ekonomi Bali bertumbuh positif berapapun angkanya,” ujarnya.

Baca juga:  Apindo Minta Restrukturisasi Kredit Langsung Diperpanjang hingga 2025, Ini Kata Menko Airlangga

Ia berharap selain kelancaran vaksin dan pulihnya negara pasar wisatawan asing, Omnibus Law juga akan menggerakkan investasi ke Bali, lapangan kerja terbuka, sehingga sektor konsumsi tergenjot naik.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho sebelumnya mengatakan, mulai ada perbaikan baik dari sisi mobilitas orang dan kunjungan kedatangan orang ke Bali. Dari 34 provinsi, 12 provinsi tumbuh lebih rendah dari nasional, termasuk Bali. “Di Bali triwulan 3 dan 4 ada pergerakan tapi memang belum terlalu kuat seperti provinsi-provinsi lain,” ujarnya.

Baca juga:  Program Bima Juara dan TOSS, Lolos Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018

Berdasarkan global mobility index, Bali masih merah atau rendah. Jadi dibandingkan di lain tempat, pergerakan orang di Bali tidak terlalu banyak dibandingkan di Jawa.

Dengan indikasi tersebut, pada triwulan 3 dan 4, pertumbuhan ekonomi diprediksi tidak terlalu berbeda jauh. Walaupun secara mtm triwulan 3 tumbuh 1,66 persen.

Secara mtm, pada triwulan 4 diprediksi tumbuh lebih tinggi dari triwulan 3. Sedangkan secara yoy masih terkontraksi sekitar -11 hingga – 9 persen. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *