JAKARTA, BALIPOST.com – Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen menyatakan dua kebijakan, yakni kesehatan publik dan perekonomian yang solid menjadi kunci terciptanya pemulihan Indonesia dari dampak pandemi COVID-19. Hal ini diutarakannya dalam Indonesia Economy Prospects-December 2020 Edition, Kamis (17/12)
Kahkonen, dikutip dari Kantor Berita Antara, mengatakan pemerintah harus menciptakan kebijakan mengenai kesehatan publik dan perekonomian yang solid karena Indonesia telah mengalami resesi yaitu terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II dan minus 3,49 persen pada kuartal III. Meski demikian, ia menegaskan bukan berarti tidak ada harapan di masa depan sehingga perlu langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan.
“Indonesia mengalami resesi namun bukan berarti harapan tidak ada di masa depan. Tantangan terjadi pemulihan kemungkinan besar tentunya akan panjang dan penuh tantangan,” katanya.
Oleh sebab itu, kesehatan publik menjadi salah satu kunci terjadinya pemulihan yang cepat dan aman sehingga keputusan Indonesia membuka kembali perekonomiannya juga harus dipastikan mengenai langkah untuk menjaga kesehatan publiknya.
Ia menuturkan itu berarti kemampuan untuk melakukan test dan contact tracing menjadi hal utama yang penting di tengah pandemi sekaligus upaya pemerintah untuk menggiring masyarakat agar mau melakukan vaksinasi.
“Begitu vaksin sudah diperkenalkan maka ini akan membantu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kahkonen menyatakan pemerintah Indonesia juga perlu memastikan adanya keperluan-keperluan dalam negeri yang mampu dijawab dengan baik karena ada beberapa sektor yang saat ini masih berada dalam kondisi terkontraksi.
Menurutnya, beberapa sektor yang sedang dalam kondisi terkontraksi tersebut turut menyebabkan jumlah pengangguran saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi.
Kemudian, ada banyak perusahaan skala kecil dan menengah yang masih menghadapi ketidakpastian mengenai masa depannya sehingga pemerintah Indonesia harus melaksanakan upaya terukur secara baik.
“Untuk dapat memulihkan kondisi ini baik di tingkat rumah tangga maupun perusahaan skala kecil maka kita perlu melaksanakan upaya terukur yang didukung dengan baik,” katanya.
Ia menyarankan agar pemerintah Indonesia terus menyiapkan strategi yang baik untuk bisa memenuhi tujuan-tujuan fiskal dan perekonomian meskipun strategi respon fiskal ini telah dilakukan.
Kahkonen menyebutkan tantangan pemerintah Indonesia adalah menyusun sebuah exit strategy untuk mendukung pemulihan ini serta menyusun kebutuhan pengaman ekonomi makro yang tanggap dan sigap.
“Oleh karena itu kita juga perlu memprioritaskan rencana fiskal dan perpajakan sehingga bisa mengurangi pembiayaan,” ujarnya. (kmb/balipost)