NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah pendukung paket Tepat (Tamba-Ipat) sehari pascapenetapan suara Kabupaten, Jumat (18/12) membayar “kaul”. Sedikitnya 10 orang pendukung melakukan “sesangi” dengan menggundul kepala dan berjalan kaki dari GOR Kresna Jvara, Dauhwaru menuju Peh, Kaliakah yang berjarak sekitar 14 kilometer.
Dari pengamatan, Jumat (18/12), pendukung yang berjalan kaki ini hanya satu orang dan disambut oleh pendukung lainnya di Tugu Peh, Kaliakah. Mereka bersama-sama menuju rumah calon Bupati, I Nengah Tamba.
Warga bernama I Putu Doster alias Gandos asal Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru ini nekat berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 14 kilometer. “Ini untuk membayar sesangi, karena calon yang diusung menang. Kalau menggundul kepala memang sudah dari awal dilakukan ada sekitar 10 orang lebih,” ujar Mul De, salah seorang pendukung yang ikut mendampingi aksi warga berjalan kaki itu.
Aksi jalan kaki ini sengaja dibatasi untuk menaati protokol kesehatan. Selain pendukung menggundul kepala, beberapa warga berpakaian sosok Raja Buduh juga ikut membayar “sesangi” menuju rumah Nengah Tamba.
Sebelumnya, beberapa jam setelah pencoblosan pada Rabu (9/12), sekelompok warga juga berjalan kaki dari Yehembang, menuju Peh, Kaliakah. Mereka sengaja berjalan sejauh sekitar 30 kilometer karena calon yang didukung menang. (Surya Dharma/balipost)