I Gusti Bagus Putra Pertama. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Data yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Bali ternyata berbeda dengan di kabupaten. Salah satunya di Karangasem.

Pada Jumat (18/12), data Satgas COVID-19 Bali melaporkan Karangasem menjadi satu-satunya kabupaten yang nihil tambahan kasus. Namun, data Satgas Kabupaten justru beda.

Satgas Karangasem melaporkan tambahan kasus COVID-19 pada Jumat (18/12) sebanyak tiga orang. Dengan tambahan tiga kasus ini, Karangasem mencatat kasus keseluruhan mencapai 1.044 orang. Sementara data di Satgas Bali, kumulatif kasus ditangani Karangasem sebanyak 1.043 orang.

Baca juga:  BPOM Temukan Produk Mengandung Zat Berbahaya

Koordinator Bidang Kesehatan GTPP COVID-19 Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan, Karangasem kembali mencatat ada tiga tambahan kasus baru covid-19. Tiga kasus itu, yakni dari Kecamatan Bebandem 2 Kasus, yaitu Desa Bebandem (1 Kasus) dan Desa Macang (1 Kasus). Satu lagi dari Kecamatan Kubu, yakni Desa Tianyar (1 Kasus). “Dengan tambahan ini, maka jumlah kasus konfirmasi di Kabupaten Karangasem menjadi 1.044 orang,” ucapnya.

Baca juga:  Jerinx Ungkap Alasan Belum Divaksinasi COVID-19

Pertama, menambahkan, untuk pasien yang dinyatakan sembuh juga mengalami penambahan. Ada penambahan 1 pasien.

Pasien ini, dari Desa Tulamben, Kecamatan Kubu. “Jadi, saat ini jumlah pasien konfirmasi yang telah sembuh menjadi berjumlah 981 orang. Dan yang masih menjalani perawatan 13 kasus,” katanya.

Dia menjelaskan, berdasarkan kelompok umur pasien konfirmasi masih didominasi usia di atas 40 tahun. Untuk usia 0 – 5 tahun sebanyak 11 kasus, 6 -13 tahun 13 Kasus, 14 – 25 Tahun 125 kasus, 26 – 40 tahun 324 Kasus, 41 – 60 tahun 394 Kasus dan di atas 60 tahun terdapat 177 kasus.

Baca juga:  Dua Hari, Karangasem Tambah Kasus 3 Digit dan Kematian 2 Digit

“Untuk kasus pasien positif yang meninggal nihil. Sehingga jumlah pasien kasus konfirmasi yang meninggal tetap berjumlah 50. Termasuk, tidak ada penambahan pasien kasus suspek/probable yang meninggal, sehingga jumlah kasus probable yang meninggal tetap berjumlah 63 kasus,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *