Kepala SMKN 1 Denpasar, Ketut Suparsa dan siswa. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembagian raport atau hasil belajar siswa sudah dilangsungkan Jumat (18/12) sampai hari Selasa (22/12). Mencegah penularan COVID-19, jumlah siswa atau orangtua yang datang ke sekolah untuk mengambil raport dibatasi, dengan penerapan prokes yang ketat.

“Pembagian raport siswa dilakukan secara bertahap, karena jumlah siswa lumayan banyak. Itu dilakukan untuk membatasi siswa atau orangtua yang datang ke sekolah, mengingat masih dalam suasana pandemi,” ujar Kepala SMKN 1 Denpasar, I Ketut Suparsa, S.T. MT., Sabtu (18/12).

Baca juga:  Pasien COVID-19 Sembuh di Bali Dekati 90 Persen, Sayang Kabar Duka Masih Dilaporkan

Suparsa mengatakan, pembelajaran daring selama ini tidak seefektif pembelajaran tatap muka (PTM), karena beberapa murid memiliki kendala di antaranya HP yang terbatas. Bahkan, ada juga yang tidak mau mengikuti dan tidak bisa dikontak oleh gurunya sehingga sulit ditindaklajuti. Terakhir begitu menjelang nilainya kosong baru menghubungi gurunya minta tugas dan sebagainya.

Demikian juga evaluasi belajar pada pelaksanaan UAS semester ganjil ini masih belum maksimal. Karena sekolah tidak bisa memastikan validitas hasil yang diperoleh siswa yang menjadi ukuran untuk unjuk kerja dan prestasi siswa.

Baca juga:  Pengamanan Rangkaian WWF, Polsek Ubud Gelar Operasi Penertiban Parkir

Selama ini pembelajaran adaptasi new normal pada PTM produktif di SMKN 1 Denpasar sudah dapat berjalan dengan baik. Cuma karena waktunya hanya 3 x 30 menit per sesi, jadi belum dapat melakukan praktik dan materi yang disusun.

Dari evalusi sekolah dengan seluruh guru, pihaknya berniat untuk menambah waktu tatap muka menjadi 4 X 40 menit, sehingga diharapkan dapat lebih efektif untuk PTM SMK yang akan mulai dilaksanakna pada semester genap Januari 2021. (Subrata/balipost)

Baca juga:  Sejumlah Anak Terkonfirmasi COVID-19, Dua SD Kembali Belajar Daring
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *