Petugas melakukan evakuasi jasad korban keracunan gas, Sabtu (19/12) di Jimbaran. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Peristiwa naas terjadi di Perum Taman Griya, Jimbaran, Sabtu (19/12). Diduga keracunan gas atau bahan kimia, empat orang tewas.

Terkait kejadian itu, Lurah Jimbaran, Ketut Rimbawan mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan legalitas usaha yang dijalankan. Mengingat, lokasi kejadian, merupakan lokasi ruko.

Namun saat ini di lokasi kejadian masih terpasang garis Polisi. Sehingga, siapapun belum boleh untuk masuk ke dalam. ‘Itu ruko, Kami akan cek ke lokasi. Sementara di lapangan dipasang police line jadi tidak ada yang berani masuk” katanya.

Baca juga:  Nama Bali Tak Disebut Jokowi, Ini 5 Wilayah Aglomerasi Jalani PPKM Level 3

Rimbawan mengatakan, selama ini tidak ada laporan untuk usaha kerajinan kulit. Bahkan, Kepala Lingkungan Taman Griya juga tidak pernah menerima laporan untuk usaha itu. “Informasi pak Kaling , penghuni sangat tertutup dengan lingkungan. Jadi tidak banyak bisa kasi informasi terkait usaha tersebut,” bebernya.

Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai, mengatakan laporan soal keracunan gas diterima sekitar pukul 10.20 WITA. Dikatakannya, kebocoran diduga berasal dari gas atau cairan kimia yang digunakan untuk proses kerajinan penyama kulit. Akibatnya empat orang meninggal dunia.

Baca juga:  Enam Ribuan Kasus COVID-19 Dilaporkan Nasional

Ia pun mengungkapkan identitas korban meninggal, salah satunya, Boy Don Tambunan (43) meninggal di RSU Bali Jimbaran. Boy merupakan pemilik usaha itu.

Sementara tiga korban tewas lainnya yang meninggal di lokasi adalah Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga, dan  Jaksa Napitupulu.

“Penanganan awal mengevakuasi korban oleh Basarnas mengunakan tabung pengaman mengingat di TKP bau gas masih menyengat. Personil masih di TKP menunggu petugas identifikasi,” ujarnya.

Baca juga:  Manfaat Hidup Saling Tolong Menolong

Dari informasi yang dihimpun, sebelumnya ada tiga orang yang hidup. Namun, satu orang yang dirujuk menuju RSU Bali Jimbaran dinyatakan meninggal.

Korban meninggal terakhir disebut merupakan bos pemilik tempat usaha itu. Sejumlah personel Basarnas, turun untuk melakukan evakuasi di lokasi kejadian. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *