DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan delapan petenis meja ke PON Papua 2021. Mereka adalah Deva Prasetya, Putu Tedja ‘Teddy’ Lajuardi, Made Galung Kusuma Negara, Komang ‘Odon’ Sugita (putra), serta Made Sisca Pratiwi, Kadek Ayu Puspawati, Galuh Prasasti dan Komang Anik Sudarnita.
Pelatih tenis meja PON Bali Gede Ardika, di Denpasar, Minggu (20/12) menerangkan, meskipun Ketua Umum Pengprov PTMSI Bali Petrus Reinhard Golose tidak lagi menjabat Kapolda Bali, dan pindah tugas ke Mabes Polri di Jakarta, namun program Pelatda PON tetap berjalan, ditangani pelatih kepala Deddy da Costa dan Ronald Raung.
“Kami bertiga selaku pelatih tetap menggelar program latihan, dan hampir tiap hari pagi dan sore,” terang Ardika. Hanya, di saat pandemi covid-19 ini hampir tidak ada turnamen, disisi lain pemain merasa jenuh berlatih melulu. Karena itu, atas inisiatif Ketua PTMSI Bali Petrus Reinhard Golose mendatangkan sederet petenis meja nasional.
“Selama ini kami intensif melakukan sparring mendatangkan petenis meja nasional,” ucap Ardika. Tercatat atlet tenis meja nasional yang pernah menjajal tim Pelatda PON Bali, seperti Ficky Supit (Jatim) serta dua atlet DKI Rio dan Lia. “Kami bersyukur anak-anak bisa mengimbangi gaya permainan dan teknik atlet nasional, sehingga hasilnya juga berimbang,” ucap Ardika.
Yang terpenting, bagi Ardika atlet asuhannya bisa menambah ilmu dan mencuri teknik dari atlet nasional, hingga menambah pengalaman bertandingnya. “Kami akui selama 2020 ini sama sekali tak ada turnamen tenis meja, termasuk agenda turnamen 2021 juga belum turun,” jelasnya.
Ardika menegaskan, meskipun Ketua PTMSI Bali Petrus Reinhard Golose sedang berdinas di Ibu Kota, tetapi tetap rajin memantau perkembangan latihan atlet Pelatda PON. Bahkan, tim pelatih juga senantiasa melaporkan video hasil rekaman latihan kepada Petrus Golose. “Jadi, segala kegiatan program Pelatda PON ini, kami terus laporkan ke Ketua Umum PTMSI Bali di Jakarta,” sebut dia. (Daniel Fajry/Balipost)