Perempuan menggunakan masker sedang berbincang di taman yang ada di Leeds, Inggris pada 2 Mei 2020. (BP/AFP)

ROMA, BALIPOST.com – Italia menemukan satu pasien yang terinfeksi varian baru virus corona, yang juga terdeteksi di Inggris, menurut Kementerian Kesehatan pada Minggu (20/12). Pasien bersama rekannya baru saja kembali dari Inggris beberapa hari lalu.

Mereka menggunakan penerbangan yang mendarat di bandara Fiumicino Roma dan kini keduanya menjalani isolasi, lapor kementerian. Negara-negara Eropa yang bertetanggaan dengan Inggris mulai menutup pintu mereka bagi para pendatang asal Inggris pada Minggu, di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona yang cepat, yang menyebabkan lonjakan kasus di wilayah tersebut.

Baca juga:  Sudah 4 Hari, Gempa Susulan Masih Guncang Karangasem

Tak hanya negara-negara di Eropa, sejumlah negara di luar Eropa, dikutip dari AFP juga memutuskan pelarangan masuknya pelaku perjalanan dari Inggris karena temuan varian baru COVID-19 di negara itu.

Inggris mengatakan bahwa ada varian baru COVID-19 yang lebih menular ditemukan dan penyebarannya tidak bisa dikontrol.

Di antara negara yang memutuskan pelarangan masuknya pelaku perjalanan dari Inggris adalah Prancis. Keputusan ini diumumkan pada Minggu waktu setempat. Pelarangan ini bahkan termasuk pengiriman barang dari udara, laut, maupun darat.

Baca juga:  Zona Merah Turun, Pemda Diminta Tetap Waspada Sebab Dampak Libur Belum Terlihat

Jerman juga mengambil kebijakan yang sama. Pelarangan itu akan berlaku hingga 31 Desember. Namun, penerbagan yang membawa logistik akan dikecualikan.

Irlandia, Belanda, hingga Kanada juga mengambil langkah yang sama. Seluruhnya mulai berlaku sejak Minggu malam. Namun untuk Kanada, menurut Perdana Menteri Justin Trudeau, larangan masuk untuk penerbangan dari Inggris berlaku selama 72 jam. (Diah Dewi/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *