OJK meresmikan kantor Regional Bali Nusra, Senin (21/12), dihadiri Gubernur Bali, Wayan Koster (kiri). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat penting, terutama saat masa pandemi. Diharapkan, OJK bisa meningkatkan peran dalam membantu meningkatkan perekonomian, terutama UMKM, Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster mengutarakan harapan itu saat peresmian Kantor Baru OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Senin (21/12). Ia mengatakan, di masa pandemi, UMKM di Bali betul-betul terpukul. Dengan adanya peran OJK, UMKM menjadi semakin berperan lebih tahan dibandingkan dengan industri dan sektor lainnya.

Ia berharap OJK di Bali semakin meningkatkan perannya dalam kontribusinya membangun perekonomian di Bali bersama para pemangku kepentingan lainnya. “Dengan hadirnya kantor OJK yang baru akan semakin memperkuat peningkatan kinerja OJK di Bali. Dan saya sebagai Gubernur siap untuk selalu bersinergi dengan baik agar OJK bisa berjalan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan,” ujarnya.

Baca juga:  10.890 Investasi Bodong Hingga Pinjol Ilegal Ditutup OJK

Rencana pembangunan ekonomi Bali akan diarahkan untuk menyeimbangkan sektor pariwisata dengan sekotr pertanian, industri, dan lainnya. Untuk itu peran OJK dan BI sangat penting dalam mewujudkan rencana ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sinergi pemerintah bersama BI dan OJK telah membuat sektor keuangan dalam keadaan stabil meskipun pertumbuhan ekonomi berkontraksi. Pasar saham Indonesia di awal pandemi yang turun hingga di bawah 4.000 kini berangsur pulih menjadi di atas 6.000.

Baca juga:  Didorong, Koperasi dan UKM Bermitra dengan Usaha Besar

“Ini adalah salah satu bukti kita bersinergi dan berkolaborasi agar masyarakat tetap bisa bertahan dalam masa pandemi ini, dan ke depan yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana kita bangkit,” ujarnya.

UMKM adalah prioritas utama untuk bangkit. Cukup besar anggaran PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang digelontorkan yaitu Rp 6.905 triliun. Sedangkan untuk UMKM sebesar Rp 123 triliun, diantaranya untuk subsidi, untuk penjaminan dan untuk kebijakan-kebijakan lain untuk UMKM.

Baca juga:  Senin Ini, Peletakan Baru Pertama Kantor Majelis Desa Adat Provinsi Bali

Dengan berbagai kebijakan yang ada, ia yakin sangat efektif dapat membangkitkan UMKM lebih dulu dan akhirnya bisa mengangkat perekonomian Indonesia. Kemudian diharapkan bidang korporasi dan komersil bisa bangkit.

Khusus Bali, ia menyambut baik rencana Gubernur Bali, membangun sektor non tourism. Ia pun menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan model klaster (kelompok), pembinaan dan pendampingan dari hulu ke hilir agar bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *