DENPASAR, BALIPOST.com – Permohonan Pengprov Perkumpulan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Bali, yang mengajukan permohonan supaya pelatih binaraga PON Bali Wayan Bun Setiady telah dilakukan mediasi di KONI Bali, Selasa (22/12). Namun, hasilnya belum memutuskan kesepakatan yang final dan masih perlu pengkajian lebih lanjut.
Usai mediasi di KONI Bali, Selasa (22/12), Wakil Ketua KONI Bali Maryoto Subekti menyatakan, pihaknya meminta keterangan kepada pihak terkait, seperti Ketua Umum Pengprov PBFI Bali IGN Susrama Putra, atlet binaraga PON M. Zainudin, pelatih PON Wayan Bun Setiady, serta Binpres PBFI Bali Nyoman Riawan. “Intinya, kami sudah meminta keterangan kepada pihak terkait, namun belum ada keputusan dan perlu dikaji lebih lanjut,” ungkap Maryoto.
Sementara, Ketua Umum Pengprov PBFI Bali IGN Susrama Putra juga membenarkan hal senada. “Sejauh ini belum ada keputusan dan perlu ke depannya kajian lebih mendalam lagi,” sebut Ngurah Susrama. Sementara, Binpres PBFI Bali Nyoman Riawan yang diusulkan untuk menggantikan posisi Wayan Bun Setiady, juga mengakui belum ada putusan pengganti.
“Kalau saya perlu dicarikan win solution, sehingga hubungan saya tetap harmonis kepada pihak siapa pun,” terang dia. Ia juga tidak mau mengganggu program latihan sebagai persiapan PON di Papua 2021. “Akan tetapi, pasca PON nanti barulah saya sebagai Binpres PBFI yang bertanggung jawab tentang program pembinaan olahraga binaraga di Bali,” jelasnya.
Disisi lain, pelatih binaraga PON Bali Wayan Bun Setiady mengemukakan, permohonan pergantian dirinya selaku pelatih belum diputuskan, sehingga perlu dikaji ulang. Pria yang akrab disapa Obit ini juga menegaskan, dirinya ingin mempertanyakan alasan usulan penggantian dirinya, yang dikait-kaitkan dengan jabatannya sebagai Ketua Umum Pengprov Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Bali. “Saya membina atlet ini dari nol hingga Gianyar keluar sebagai juara umum binaraga di ajang Porprov Bali,” ucapnya.
Atlet binaraga PON Bali M. Zainudin (65 kg) menandaskan, bahwa dirinya sejak awal dilatih Obit. “Saya ingin mempertahankan supaya Obit tetap melatih, sampai penampilan saya di PON Papua soalnya bagi binaragawan harus nyambung dengan program pelatih, termasuk saya sudah memiliki chemistry,” kata Zainudin.
Ketua Umum KONI Gianyar Pande Made Purwata selayaknya pelatih dari Gianyar yang menangani atlet binaraga. “Apalagi, dua atlet yang lolos PON Zainudin dan Herwin Adianto kelas +85 kg keduanya sejak awal dipoles Obit,” tuturnya. Selain itu, ketika mereka tampil di ajang Pra PON, sama sekali tidak dibiayai Pengprov PABSI maupun KONI Bali. “Jadi, KONI Gianyar yang bersusah payah membiayai mereka saat mengikuti ajang Pra PON,” kilah dia. (Daniel Fajry/Balipost)