Bupati Bangli, Made Gianyar bertemu dengan pengabdi tenaga kesehatan di Bangli. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Rencana Bupati Bangli I Made Gianyar mengangkat tenaga pengabdi kesehatan di Bangli menjadi pegawai kontrak tak bisa terwujud. Pertengahan Juni 2020, Bupati sempat menyampaikan rencananya mengangkat para pengabdi tenaga kesehatan menjadi tenaga kontrak daerah saat menerima audensi perwakilan Forum Pengabdi Tenaga Kesehatan Kabupaten Bangli.

Namun, dengan alasan tidak ada aturan yang membolehkan pengangkatan pegawai kontrak, rencana itu batal. “Selain aturan yang tidak memperbolehkan, juga karena kendala anggaran,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. I Nengah Nadi saat dikonfirmasi, Selasa (22/12).

Meski tak bisa diangkat menjadi pegawai kontrak, para tenaga pengabdi kesehatan kini sudah diangkat menjadi relawan percepatan penanganan COVID-19. Dengan menjadi relawan, mereka mendapat insentif setara honor pegawai tidak tetap (PTT) di Kabupaten Bangli yakni Rp 1.750.000.

Baca juga:  Pengangkatan Pengabdi Kesehatan jadi Pegawai Kontrak, Bupati Bangli Diingatkan Ini

Insentif dibayar Pemkab Bangli dengan dana belanja tidak terduga (BTT). Kata dr. Nadi, pengangkatan sebagai relawan percepatan penanganan COVID-19 dilakukan karena selama ini para pengabdi kesehatan di Kabupaten Bangli telah ikut berperan menangani COVID-19 di Bangli.

Mengenai berapa jumlah tenaga pengabdi kesehatan yang diangkat jadi relawan, dr. Nadi menyebut sekitar 124 orang. Mereka baru diangkat menjadi relawan dari November. Mereka bekerja sampai Desember.

Baca juga:  Ketersediaan Oksigen di RSUP Sanglah, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Kelanjutan para relawan di 2021 belum bisa dipastikan. Soal itu, ia mengaku akan melaporkan ke atasannya.

Saat menerima audiensi, Bupati menyampaikan apresiasi kepada para pengabdi tenaga kesehatan di Bangli yang selama ini sudah bersedia merelakan waktunya mengabdi melayani masyarakat di bidang kesehatan. Meskipun bayaran yang diterima hanya sekedar.

Gianyar mengaku ia sejatinya sudah lama memikirkan apa yang menjadi harapan para tenaga pengabdi kesehatan di Bangli. Karenanya ia akan berupaya memperhatikan harapan para tenaga pengabdi dengan menjadikan tenaga kontrak daerah.

Baca juga:  Selama Pandemi, 3.400 Warga Meninggal Akibat COVID-19 di Bali

Hanya saja tenaga pengabdi yang bakal dijadikan tenaga kontrak harus punya kinerja baik dan benar-benar punya jiwa melayani masyarakat di bidang kesehatan.

Sementara itu, Koordinator Pengabdi Tenaga Kesehatan Kabupaten Bangli I Ketut Bawa Makmurtama ketika audensi dengan bupati menyebutkan jumlah total pengabdi tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Bangli sebanyak 107 orang. Terdiri dari perawat, bidan, analis kesehatan, dan tenaga kesehatan lainnya.

Seluruhnya tersebar di puskesmas-puskesmas. Masa pengabdiannya bervariasi. Paling lama mencapai belasan tahun. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *