BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli kesulitan memasang target kunjungan wisatawan untuk 2021. Alasannya karena pandemi COVID-19 masih melanda.
“Kami belum buat target. Bagaimana buat target kondisinya seperti ini. Sulit prediksi,” ungkap Kepala Disparbud Kabupaten Bangli I Wayan Adnyana saat dihubungi, Rabu (23/12).
Meski sulit menentukan target kunjungan wisatawan, namun pihaknya mengaku tetap memasang target pendapatan di 2021. Target yang dipasang nilainya sama seperti target 2020.
Hanya saja mengenai berapa nilainya, Adnyana mengaku lupa. Dia beralasan lupa karena di 2020 target pendapatan dari sektor pariwisata sempat mengalami perubahan. Penyebabnya karena terjadi penurunan jumlah wisatawan akibat dampak COVID-19. “Saya lupa berapa nilainya,” ujarnya.
Di sisi lain, Kata Adnyana, sejak September hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bangli masih menggratiskan pungutan retribusi di obyek-obyek wisata. Rencananya mulai Januari 2021, pungutan retribusi akan kembali diberlakukan.
Seperti di Penelokan (kawasan daya tarik wisata khusus Kintamani), Kehen, Penglipuran, Penulisan termasuk Terunyan. Besaran retribusinya masih sama dengan yang diberlakukan sebelum adanya kebijakan relaksasi.
Sementara itu disinggung terkait terobosan yang akan dilakukan tahun depan dalam meningkatkan pendapatan pariwisata, mantan Kepala Kantor Perizinan Bangli itu mengaku belum punya. Pihaknya masih akan fokus memastikan obyek wisata di Bangli sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19. (Dayu Swasrina/balipost)