Sejumlah pekerja saat memindahkan struktur median tanam karang memuju kapal pengangkut, sebelum diturunkan ke dasar laut. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali yang paling terdampak pandemi COVID-19, menjadi salah satu provinsi yang disasar Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Restorasi Terumbu Karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG). Dengan adanya program ini, masyarakat yang terlibat, khususnya pelaku pariwisata bisa mendapatkan tambahan pendapatan serta aktivitas ekonomi.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Safri Burhanuddin, program yang telah dimulai sejak Oktober, sudah memasuki progress terakhir. “Sekarang sudah progress terakhir membawa struktur yang sudah selesai, itu kita bawa ke laut. Kita deploy di sana,” kata Safri didampingi Direktur Jasa Kelautan Ditjen PRL Miftahul Huda, Kamis (24/12).

Baca juga:  Mulai Pertengahan Oktober, Pelaku Perjalanan dari 6 Negara Ini Diizinkan Datang ke Bali

Saat ini lanjut Safri, kurang lebih progresnya sudah mencapai 80 persen dari keseluruhan program PEN melalui program padat karya ICRG di Bali. “Belum sampai 90 persen, karena ini kan proses sekarang kita deploy ke laut. Sekarang kita harus atur lagi di bawah lautnya. Saya katakan kurang lebih 80 persen sekarang,” ujar Safri.

Safri bersama rombongan divers ICRG sempat melakukan penyelaman di area Pantai Semawang Sanur hingga ke Tanjung Benoa Nusa Dua. Menurutnya dari hasil peninjauan di dalam perairan, sejauh ini sesuai dengan gambaran yang dibuat sebelumnya dan baru 10 hari terumbu karang ditanam di sana bersama medianya.

Baca juga:  Mekanisme Asuransi Terumbu Karang Jadi Bahasan IMF-WB

Adapun targetnya ialah pembentukan kebun karang seluas 50 hektare yang terpasang di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Sanur, Serangan, Pandawa, dan Buleleng. Penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.000 orang.

Struktur transplantasi karang ini ditempatkan berdasarkan sea scaping yang disusun sesuai dengan habitat dan tema masing-masing lokasi. Selain itu, berbagai metode transplatasi seperti hexadome/fishdome, spider, dan berbagai metode lainnya dipadukan dengan patung, diharapkan akan menambah keindahan kebun karang yang ini.

Baca juga:  Terkesan Jalan Sendiri-sendiri, DPRD Soroti Pengembangan Desa Wisata di Bangli

Pihaknya berharap, untuk perawatan nantinya klub divers dan masyarakat sekitar ikut terlibat. “Secara umum harusnya kita kembalikan (perawatan-red) ke daerah. Akhir tahun kita harapkan sudah turun semua (media tanam karang) kalau cuma di bawah dipindahkan cepat selesai, harapan kita tanggal 30 sudah turun semua,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *