JAKARTA, BALIPOST.com – Angka akumulasi COVID-19 menjelang akhir Desember ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan November. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan hal itu, Kamis (24/12).
Dikatakan, pada bulan sebelumnya kasus COVID-19 di Tanah Air berada pada posisi yang sangat baik dari rata-rata kasus global. Yakni 11,8 persen dibanding dari angka global di atas 15 persen.
Selisih persentase kenaikan kasus sebesar empat persen dari angka global tersebut dinilai cukup tinggi dan sangat berpengaruh pada hasil akumulasinya. “Kita berada pada posisi yang sangat baik pada awal November, saat berakhirnya liburan panjang yang ketiga. Saat itu angka kasus aktif kita berada pada 11,8 persen dan selisih global sekitar 15 persen. Masuk pada minggu ketiga Desember ini, kasus aktif berada pada 15 persen. Tingkat perbedaan Indonesia dengan global menjadi berkurang,” ungkap Doni dalam keterangannya pada acara “Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi” yang disiarkan melalui media daring di Jakarta, Kamis (24/12).
Menurut Doni, peningkatan angka kasus aktif tersebut terjadi sejak liburan panjang yang lalu, di mana angka peningkatan kesembuhan mengalami penurunan dan kasus positif terus mengalami peningkatan. “Akhir-akhir ini, terutama pada empat minggu terakhir kasus positifnya lebih tinggi dibandingkan yang sembuh,” imbuhnya.
Melihat adanya kenaikan kasus aktif tersebut, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada Komisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) termasuk Satgas Penanganan COVID-19 untuk memastikan kesiapan rumah sakit di seluruh provinsi.
“Bapak Presiden telah memberikan perintah untuk memastikan kesiapan rumah sakit di seluruh provinsi,” ujar Doni.
Dalam hal ini, Doni memastikan bahwa ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 tanpa gejala, gejala ringan, berat hingga kritis masih tercukupi hingga di berbagai daerah di Tanah Air.
“Sampai hari ini ketersediaan bed untuk mereka yang mengalami positif COVID-19, baik yang OTG, kemudian juga yang bergejala ringan sampai yang berat dan kritis masih tersedia,” kata Doni.
Kendati Doni menjamin ketersediaan ruang dan fasilitas penanganan COVID-19 masih mencukupi, namun dia tetap mengimbau agar masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah selama liburan akhir tahun.
Tentunya dengan menahan diri di rumah selama liburan, maka hal itu dapat membantu menekan potensi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia
“Semua harus bisa menahan diri, apalagi kita akan menghadapi liburan yang cukup lama,” pungkas Doni. (Subrata/balipost)