Petugas mengevakuasi jasad warga yang mengakhiri hidup di merajan, Jumat (25/12). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Warga banjar Dinas Padangan Kelod, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan digegerkan kasus gantung diri. Seorang warga setempat bernama Nengah Risna (51) nekat mengakhiri hidup di merajan.

Kapolsek Pupuan AKP Ketut Agus Wicaksana Julyawan mengatakan kejadian diketahui Jumat (25/12) siang pukul 10.30 WITA. Sebelumnya Jumat dini hari pukul 02.00 WITA korban dan istrinya sedang tidur.

Namun dini hari itu korban pergi dari rumahnya ke daerah lokasi kejadian dan tak kembali. Lalu Jumat pagi saksi, I Kadek Darma Juliarta saat membeli minum yang tak jauh dari lokasi kejadian, tanpa sengaja melihat korban berada di dalam merajan.

Baca juga:  Kapolres Tabanan Minta Waspadai Varian Baru COVID-19

Saksi pun mengira korban sedang tidur. Namun setelah dilihat dan teliti saksi melihat ada tali warna biru melilit leher korban dan terikat sampai tiang merajan.

Saksi kemudian memanggil warga lainnya dan orang-orang disekitar. Setelah didekati ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. “Begitu dicurigai saksi Kadek Darma ini mencari orang lain untuk ikut memastikan,” ungkap AKP Wicaksana Julyawan.

Dengan kejadian itu warga langsung menghubungi Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas kemudian diteruskan ke Polsek Pupuan. “Kami terima laporan siang pukul 12.00 WITA, saat dilokasi petugas masih melihat korban Nengah Risna tergantung dengan kondisi sudah meninggal dunia,” tegasnya.

Baca juga:  Layanan Transportasi untuk Siswa di Tabanan akan Kembali Dihidupkan

Terkait motif korban melakukan aksi gantung diri, lanjut kata Kapolsek diduga frustasi dalam beban hidup ekonomi dan istri sakit sejak lama. “Dugaanya frustasi karena istrinya sakit. Dan rencananya di lokasi gantung diri akan digelar pecaruan,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *