Suasana di Pantai Kuta, yang merupakan salah satu ikon pariwisata Bali mengalami penurunan jumlah kunjungan di tengah pandemi COVID-19. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Indonesia akan menutup pintu masuk bagi WNA yang berlaku mulai 1 hingga 14 Januari 2021. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona varian baru yang ditemukan di Inggris.

Virus Corona varian baru ini memiliki penyebaran menular lebih cepat 71 persen dibandingkan pendahulunya. Atas kondisi ini, Bali yang sempat diharapkan bisa dibuka untuk wisatawan mancanegara (wisman) di awal 2021 kembali mengalami hambatan.

Wakil Ketua PHRI Provinsi Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mendukung penutupan pintu masuk WNA ke Indonesia. Sebab, tujuannya agar tidak ada penyebaran virus corona varian baru di tanah air.

Baca juga:  Kerugian Ekonomi Erupsi Gunung Agung Capai Rp 2 Triliun

Ia yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Badung ini mengatakan apabila varian baru ini tidak masuk ke Indonesia, maka pemulihan pariwisata, khususnya pariwisata Bali akan cepat dilakukan. Apalagi, Tim Pemulihan Pariwisata Bali telah melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan pariwisata Bali di tengah pandemi COVID-19.

Bahkan, dikatakan saat ini telah dilakukan tahap ketiga untuk wisatawan internasional. Apalagi, dengan pergantian Kemenparekraf pihaknya meyakini pariwisata Bali akan menjadi lokomotif pariwisata nasional.

Baca juga:  Dibanding Penambahan Sehari Sebelumnya, Kasus Baru Positif COVID-19 di Bali Naik Dua Kali Lipat

Terlebih Kemenparekraf melakukan kunjungan pertamanya ke Bali dan mendukung sepenuhnya pariwisata Bali berbasis budaya dengan kearifan lokalnya. Di samping juga tengah memperjuangkan pemberian stimulus bagi dunia usaha pariwisata Bali.

“Waktu ini kan hanya PHRI yang dapat dana hibah sebesar Rp 2,1 triliun dari Rp 3,3 triliun itu. Dan saat ini kita dari pengusaha pariwisata lokal mengajukan surat dan bapak Gubernur sudah menyampaikan ke pusat sekitar Rp 9,6 triliun untuk dana korporasi, karena kalau hotel lama tidak dibuka perlu maintenance dan lainnya yang harus dilakukan,” tandas Wakil Ketua Tim Pemulihan Pariwisata Bali ini, Selasa (29/12).

Baca juga:  Tradisi Ngerebeg Desa Adat Munggu, Peringatan Kemenangan Perang

Selain itu, Rai Suryawijaya mengatakan bahwa PHRI Bali terus berkomitmen displin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) sesuai SE Gubernur, terkait CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment suistanabilty). Sehingga, dunia mengetahui bahwa Bali adalah pulau yang bersih, aman, lestari, dan indah untuk dikunjungi. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *