Kadiskes Bali, dr. Ketut Suarjaya. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan ribu vaksin COVID-19 segera tiba di Bali. Konfirmasi akan datangnya vaksin ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, Senin (4/1).

Bali dalam hal ini, mendapat bagian sebanyak 31.000 dosis. Vaksin diberangkatkan melalui jalur darat. Saat ini kata dia, posisi kendaraan pengangkut vaksin, sedang berada di kawasan Solo. “Vaksin masih dalam perjalanan. Saat ini baru sampai Solo,” katanya.

Tekait penyimpanan vaksin saat tiba di Bali, akan disimpan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelum didistribusikan.

Baca juga:  Belasan Terinfeksi COVID-19, Hong Kong Musnahkan Ribuan Hamster

Vaksinasi Covid-19 di Bali akan menyasar masyarakat dalam rentang usia 18-59 tahun. Hasil pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tercatat sekitar 2.696.100 orang.

Dari jumlah itu, puluhan ribu diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes). Tepatnya ada 25.175 orang.

Sisanya merupakan masyarakat umum, TNI/Polri dan lain-lain yang akan menjadi sasaran vaksinasi. “Pemberiannya tentu bertahap, sesuai dengan kedatangan vaksin. Tentu yang prioritas adalah tenaga kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).

Baca juga:  Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah

Menurut Suarjaya, nakes diprioritaskan lantaran berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Berkaitan dengan vaksinasi, Bali sudah melakukan langkah-langkah persiapan. Diantaranya, sudah melatih 140 tenaga vaksinator yang tersebar di 120 Puskesmas dan 12 RS.

Para vaksinator yang sudah dilatih ini juga akan melatih rekan-rekannya yang lain di lapangan.

“Sehingga jumlah vaksinator yang kita siapkan di Bali sekitar 10.700 orang. Seluruh Bali nanti pelaksanaannya, baik di puskesmas, Pustu, RS, dan tempat-tempat yang nanti akan ditentukan,” paparnya.

Baca juga:  Pengamanan Pengundian Nomor Peserta Pilpres, Ribuan Personel Dikerahkan

Saat ini, lanjut Suarjaya, tenaga kesehatan di kabupaten/kota juga sudah dilatih untuk membuat suatu perencanaan atau microplanning yang diikuti dengan logistik. Meliputi coldroom, cold chain dan sebagainya, karena vaksin harus dijaga suhunya. Kemudian, kesiapan dari logistik yang lain seperti alat suntik, alkohol, dan lainnya.

Dengan demikian saat vaksin datang, Bali sudah siap.

“Kita juga siapkan tempat dimana nantinya vaksinasi dilakukan. Berapa sasaran orang yang akan divaksin dan tentu nanti menyesuaikan jumlah vaksinatornya,” jelasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *