Djoko Subinarto. (BP/Istimewa)

Oleh Djoko Subinarto

Kualitas kehidupan bangsa dan negara kita perlu terus ditingkatkan. Indonesia yang lebih maju adalah impian kita bersama. Salah satu kunci penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju adalah kualitas sumber daya manusia (SDM).

Keberadaan SDM yang unggul bakal menjadi penentu bagi kemajuan negeri ini. Sektor pendidikan tentu saja memegang peranan dalam hal menyiapkan SDM-SDM yang andal dan mumpuni di berbagai bidang. Bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan tulang punggung untuk menggapai sebuah Indonesia modern yang lebih maju.

Maka, investasi di sektor pendidikan perlu kian digenjot. Program wajib pendidikan dasar dan menengah mesti benar-benar bisa diwujudkan secara merata. Sementara itu, program pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan mesti masif dilaksanakan hingga ke daerah-daerah pelosok terpencil.

Pemerintah perlu mendorong terciptanya sinergi dan kolaborasi harmonis antara sektor pendidikan dan sektor industri. Kurikulum pendidikan diupayakan bukan hanya harus kekinian, tetapi juga mesti futuristik, sehingga berorientasi pula jauh ke masa depan.

Porsi dana untuk keperluan riset dan pengembangan negara kita perlu terus ditambah. Ada korelasi positif antara penambahan biaya riset dan pengembangan dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi.

Dalam karyanya bertajuk Innovation and the Effect of Research and Development Expenditure on Growth in Some Developing and Developed Countries, Yasar Akcali dan Elcin Sismanoglu (2015) menyimpulkan, penambahan dana riset dan pengembangan sebesar 1% di Belanda, Inggris dan Prancis berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1% di ketiga negara tersebut. Sementara itu, penambahan 1% anggaran riset di Austria, Eslandia dan Portugal, berhasil meningkatkan sekitar 0,3% – 0,4% pertumbuhan ekonomi.

Baca juga:  Jangan Lengah, Perbaikannya Susah

Di samping soal penambahan dana riset dan pengembangan, yang perlu diperhatikan adalah kehidupan para periset beserta keluarganya. Kesejahteraan mereka harus benar-benar terjamin. Jangan sampai hidup mereka keleleran. Dengan terjaminnya kesejateraan mereka, para periset akan mampu all-out mencurahkan segenap pikiran dan tenaga mereka untuk melakukan berbagai riset berkualitas.

Pada saat yang sama, pemerintah perlu pula mengirim para periset muda yang sangat berbakat untuk magang di lembaga-lembaga riset terkemuka di negara lain. Biarkan mereka untuk beberapa tahun lamanya mengembara menimba pengalaman riset di luar negeri, sebelum kemudian ditarik ke dalam negeri, dan diberi berbagai fasilitas riset memadai, untuk mempraktikkan semua ilmu yang telah mereka dapat.

Tidak ada salahnya, profesor-profesor andal dari luar negeri diundang ke universitas-universitas kita untuk bekerja menciptakan pusat-pusat riset dan pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga berangsur-angsur, universitas-universitas kita menjelma menjadi universitas-universitas riset yang sangat bergengsi dan berwibawa.

Baca juga:  Siapkah Bali Mengakhiri Restrukturisasi Kredit?

Mengelola Talenta

Sudah saatnya negara memberi pula perhatian lebih khusus kepada anak-anak yang memiliki talenta istimewa. Negara kita sesungguhnya memiliki lumayan banyak anak bertalenta istimewa dalam berbagai bidang. Persoalannya selama ini yaitu sedikit sekali dari anak-anak bertalenta di negeri ini yang benar-benar dapat menyalurkan talenta mereka.

Diperkirakan, dari total 65 juta anak Indonesia usia sekolah saat ini, sekitar 1,3 juta di antaranya adalah anak bertalenta istimewa. Sayang, dari jumlah tersebut, baru satu persen atau sekitar 13.000 anak saja yang bisa terakomodir dengan mendapatkan pendidikan khusus. Padahal, mereka ini adalah aset-aset bangsa yang sangat potensial. Oleh karena itu, pemerintah — baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah — sudah seyogianya lebih peduli kepada anak-anak bertalenta istimewa dengan jalan menyediakan sekolah-sekolah khusus buat mereka.

Banyak kasus di mana sejumlah anak bertalenta istimewa tatkala bersekolah di sekolah umum justru mereka kerap dianggap bodoh, pemalas dan terbelakang oleh guru-guru mereka. Sudah barang tentu, hal demikian sangat disayangkan. Bagaimanapun, sekolah umum tidak akan pernah cocok untuk anak-anak bertalenta istimewa.

Baca juga:  “Super Deduction Tax” untuk Pengembangan SDM

Di sinilah letak pentingnya keberadaan pendidikan khusus untuk anak-anak bertalenta istimewa. Sebagai warga negara, anak-anak bertalenta istimewa ini memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas. Oleh sebab itulah pemerintah harus mampu menyediakan sekolah khusus untuk mereka.

Sungguh memilukan jika anak-anakyang memiliki talenta istimewa di negeri ini sama sekali tidak bisa mengembangkan segenap potensi yang mereka miliki dan akhirnya frustrasi akibat terkendala oleh tidak tersedianya sekolah khusus buat mereka. Kalaupun pendirian sekolah-sekolah khusus untuk anak bertalenta istimewa itu masih sulit diwujudkan, minimal bisa berdiri dulu kelas-kelas khusus untuk mereka di sejumlah sekolah yang ditunjuk.

Kelas-kelas khusus ini bukanlah semacam kelas akselerasi, melainkan kelas yang benar-benar khusus ditujukan untuk anak bertalenta istimewa, dengan kurikulum yang dirancang secara khusus buat mereka. Upaya lainnya yaitu negara membiayai anak-anak bertalenta istimewa di negeri ini untuk menimba ilmu ke luar negeri. Pada akhirnya, kita berharap bahwa pemerintah memang berkomitmen sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas SDM kita. Dengan begitu, kehidupan bangsa dan negara ini kian hari kian maju dan juga semakin sejahtera.

Penulis adalah kolumnis dan bloger

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *